REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Masyarakat Muslim Bali di kawasan Kampung Jawa, Wanasari, Kota Denpasar memiliki ragam sajian kuliner khusus yang dicari jelang berbuka puasa. Salah satunya adalah sate susu.
"Ya, saya sengaja ke pasar di Kampung Jawa yang menjual sajian khusus berbuka puasa dan saya datang hanya untuk membeli sate susu untuk keperluan berbuka puasa bersama keluarga," kata warga Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Febi, di Kampung Jawa, Denpasar, Kamis (24/5). Menurut dia, sate susu itu yang berasal dari susu sapi itu terasa lebih empuk dibandingkan dengan sate daging.
Lokasi di depan Masjid Baiturahman, Wanasari, Kampung Jawa, Denpasar itu berubah menjadi pasar dadakan pada setiap bulan suci Ramadhan tiba. Di kampung itu, sebagian pedagang yang menjual berbagai jenis menu untuk berbuka puasa banyak menyajikan sajian kuliner khusus untuk berbuka, salah satunya adalah sate susu.
"Banyak warga Muslim Bali yang mencari sajian kuliner untuk berbuka puasa seperti sate susu sapi karena alasan tertentu," kata penjual sate susu, Rahmad.
Selain itu, warga Muslim Bali percaya bahwa sate susu itu dapat menghangatkan tubuh. Tidak hanya menjual menu sate susu yang berbahan dasar dari daging sapi, namun ia juga menjual beragam sate lainnya, seperti sate usus sapi dan sate sumsum.
"Sate susu setiap harinya selalu habis terjual. Rata-rata pembeli bisa memesan 30-50 tusuk. Kalau sate lilit, harga per-tusuk hanya Rp 1.000, sedangkan untuk sate susu saya jual per-tusuk Rp 2.000," katanya.
Pasar dadakan di Kampung Jawa itu juga menjual berbagai sajian berbuka puasa, seperti nasi campur, es kolak, es campur, es buah, camilan, dan sebagainya.
Sementara itu, Masjid Baiturrahman juga mengadakan berbuka puasa bersama di dalam masjid dengan penataan takjil secara memanjang seperti layaknya berbuka puasa di Masjidil Haram.