Rabu 23 May 2018 22:52 WIB

Adidas Luncurkan Sepatu Futuristik dengan Teknik 4D

Digital Light Synthesis memungkinkan Adidas membuat sepatu sesuai keinginan pemesan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sepatu Adidas yang menggunakan teknologi Digital Light Synthesis
Foto: adidas-group.com
Sepatu Adidas yang menggunakan teknologi Digital Light Synthesis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Adidas menciptakan sepatu baru futuristik, yang memanfaatkan teknik manufaktur terbaru, agar bisa merespons keinginan pemakainya. Teknologi ini dapat digunakan untuk memungkinkan Adidas menciptakan sepatu yang dipesan lebih dahulu oleh orang yang akan memakainya.

Adidas mengatakan, seseorang yang memiliki bobot lebih berat atau lebih ringan, lebih tinggi atau lebih pendek dari rata-rata orang harus menyesuaikan sepatu sesuai kebutuhan mereka. Teknik ini memungkinkan Adidas membuat sepatu sesuai dengan kebutuhan pemesannya.

Sepatu ini dibuat dengan apa yang disebut Adidas sebagai Digital Light Synthesis. Ini adalah proses yang dibuat oleh sebuah perusahaan bernama Carbon yang bekerja sama dengan Adidas untuk menciptakan sepatu kets.

Adidas menggunakan oksigen dan cahaya untuk membentuk plastik itu. Ketika bahan terkena cahaya, ia mengeras, dan ketika terkena oksigen, ia tetap cair, lalu memungkinkan sepatu dibentuk dengan menggunakan kedua proses tersebut.

Produk ini hasil proyeksi cahaya digital, optik yang dapat ditembus oksigen, dan resin cair yang dapat diprogram untuk menghasilkan kinerja tinggi, serta produk polimer yang tahan lama. Singkatnya, prosesnya ini seperti pencetakan 3D, teknik yang dapat membentuk midsole sepatu dengan cara tertentu, dan dapat diuji saat dibuat.

Namun, perbedaan besar dari pencetakan 3D normal dan sepatu sebelumnya yang dibuat menggunakan teknik 3D adalah, sepatu Adidas menggunakan polimer cair dan yang normal menggunakan plastik padat, sehingga memungkinkan sepatu menjadi lebih ringan dan nyaman.

''Dengan AlphaEdge 4D, tujuan kami adalah untuk meningkatkan persiapan atlet untuk olahraga mereka. Berlari adalah dasar dari setiap pelatihan atlet, dan di adidas kami memahami bahwa setiap atlet menunjukkan pola gerakan yang berbeda berdasarkan pada olahraga, perawakan dan jenis kelamin,'' kata Andy Barr, direktur kategori global perusahaan untuk Running, dikutip dari Independent, Rabu (23/5).

Menurut dia, teknologi 4D membuka peluang bagi Adidas untuk memberikan produk yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan ini, sehingga memungkinkan atlet untuk fokus pada lari. Sepatu kets baru itu dibaderol seharga 229 euro atau sekitar Rp 3,8 juta dan akan tersedia dalam jumlah terbatas melalui aplikasi Adidas dari akhir bulan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement