Rabu 23 May 2018 19:08 WIB

Secangkir Kopi Mangsi Usai Berbuka

Mangsi Grill & Coffee salah satu tempat minum kopi terpopuler di Bali.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Secangkir Mangsi Coffee
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Secangkir Mangsi Coffee

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- Penikmat kopi sering merasa kelelahan dan pusing ketika melewatkan rutinitas minum kopi saat pagi dan siang hari di bulan puasa. Ramadhan juga menjadi ujian bagi para pecinta kopi, apalagi mereka yang terbiasa menikmatinya tiga kali bahkan lebih setiap harinya.

Mereka sesungguhnya masih bisa menikmati kopi sepanjang Ramadhan dengan menyesuaikan waktu dan takaran. Republika berkesempatan berkunjung menjelang berbuka puasa ke Mangsi Grill & Coffee di Jalan Merdeka Nomor 99x, Sumerta Kelod, Kota Denpasar. Ini salah satu tempat minum kopi terpopuler di Bali dengan spesifik Kopi Arabika Kintamani.

photo
Secangkir Kopi Mangsi Usai Berbuka

Dokter sekaligus owner Mangsi Grill & Coffee, Made Windu Segara Senet mengatakan minum kopi saat sahur atau berbuka sama sekali tak dilarang asalkan sesuai anjuran kesehatan. Dokter muda lulusan Universitas Udayana yang terjun ke bisnis restoran dan kafe sejak 2013 ini tidak menganjurkan mengonsumsi kopi langsung setelah azan Maghrib tiba.

Ini karena kafein meningkatkan pelepasan asam lambung di perut yang masih kosong. Jika seseorang langsung minum kopi begitu berbuka, mereka bisa mengalami gangguan pencernaan. "Minum kopi sebaiknya saat perut sudah netral, biasanya setelah makan malam," katanya kepada Republika, Senin (22/5).

photo
Secangkir Kopi Mangsi Usai Berbuka

Kopi menstimulasi peminumnya untuk tetap aktif, meningkatkan energi dan aktivitas tubuh, serta mempertajam konsentrasi jangka pendek. Oleh sebabnya minum kopi bisa dilakukan sesaat sebelum menunaikan Shalat Isya dan Tarawih. Ibadah sunnah malam hari pun bisa dilaksanakan dengan fokus, khusyuk, dan bebas kantuk.

Windu menyarankan kopi yang diminum sebaiknya kopi original tanpa gula dan bukan espresso-based coffee. Ini karena kopi espresso sangat asam dan kurang bagus untuk lambung jika dikonsumsi saat berbuka puasa. "Ada jenis yang lebih ringan, namanya drip coffee yang dibuat dengan metode tetesan. Sifatnya tak begitu asam," kata Windu.

Dripcoffee di Mangsi Grill & Coffee dihargai Rp 18 ribu per gelas. Kopi ini dibuat dengan alat khusus yang didesain untuk metode dripping. Ekstrak kopi dengan metode ini menghasilkan kopi bebas kalori dan menjadi pilihan aman untuk mereka yang bermasalah dengan pencernaan, seperti maag.

photo
Mangsi Coffee Kopi Bali

Kekuatan lambung masing-masing orang, sebut Windu berbeda. Asupan kafein pada kopi harus diimbangi dengan minum air putih yang cukup agar metabolisme tubuh seimbang.

Minum kopi juga bisa dilakukan saat sahur sebagai pengganti kopi pagi. Secangkir kopi mendekati waktu imsak bisa membuat seseorang tetap terjaga dan fokus beraktivitas di siang hari.

Selain membahas kopi, Dokter Windu menawarkan kami menu berbuka puasa pengganti nasi berbahan karbohidrat kompleks, yaitu kentang. Kami mencicipi Grilled Potato & Smoked Chicken, berupa kentang slice dipanggang dengan ayam. Toppingnya terbuat dari keju dan saus terpisah. Menu ini disajikan dengan fresh salad dan creamy potato.

photo
Secangkir Kopi Mangsi Usai Berbuka

Seporsi Grilled Chicken Pizza juga terhidang di meja kami. Ini sejenis pizza panggang dengan topping daging ayam, keju mozarella, brokoli, mushroom bottom, dan tomatocherry. Kedua menu ini disempurnakan dengan sajian saus berbahan dasar kopi, bernama Mangsi Grill Sauce.

Buah kopi premium yang dipetik dari pohon biasanya memiliki dua unsur, biji kopi dan kulit buah kopi. Biji kopi pada tahap berikutnya diproses menjadi bubuk kopi. Ini yang umumnya dimanfaatkan untuk minuman dan mengandung kafein.

Kulit buah kopi biasanya tidak diproses dan menjadi limbah. Windu mengatakan kulit buah kopi sesungguhnya kaya antioksidan. Di Mangsi, ini diolah menjadi bahan Mangsi Grill Sauce yang ada di sajian spesial restoran ini. Saus ini cocok untuk berbagai olahan daging panggang, dibuat dari rebusan kulit kopi Arabika Kintamani dipadukan tomat segar sehingga rasanya unik.

Pulau Dewata memiliki dua tempat penghasil kopi yang masuk ke dalam kategori 10 kopi terbaik dunia. Pertama, Kintamani di Kabupaten Bangli yang menghasilkan kopijenis Arabika dengan ketinggian tanam 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kedua, Pupuan di Kabupaten Tabanan yang menghasilkan kopi jenis Robusta dengan ketinggian tanam 600-700 m dpl.

photo
Kopi Mangsi

Mangsi Grill & Coffee menawarkan pengalaman mencicipi hot coffee, classic brewing, iced coffee, dan signature coffee. Kisaran harganya mulai dari Rp 17 ribu hingga Rp 29 ribu per cup. Ukuran cupnya 150 mililiter (ml) dengan printed cover seal yang eksklusif.

Manajer Mangsi Grill & Coffee, Bonny Armando mengatakan Mangsi memiliki sejumlah outlet di Sanur, Denpasar, dan Kuta. Manajemen mempekerjakan sekitar empat hingga lima orang peracik kopi alias barista di setiap outlet.

Bonny yang sebelumnya juga seorang barista ini mengatakan tradisi minum kopi sekarangbukan hanya disukai orang tua saja. Anak-anak muda pun mulai memasukkan agendaminum kopi sebagai salah satu aktivitas favorit mereka.

"Orang tua, anak muda, bahkan yang bukan pecinta kopi pun bisa datang ke Mangsi. Banyak pilihan menu makanan dan minuman di sini," katanya.

photo
Mangsi Coffee Kopi Bali

Apa yang membedakan Mangsi dengan kopi Bali lainnya? Ini karena Mangsi memiliki empat jenis Signature Coffee Special Spices Mix di mana kopi diracik dengan bahan tambahan aneka rempah asli Indonesia.

Pertama,Mangsi Spirit yang merupakan gabungan dari kopi, jahe, cengkeh, dan kayu manis. Kedua, Mangsi Stamina yang diracik dari campuran kopi, kapulaga, cocoa, cengkeh, jahe, dan kayu manis.

Ketiga, Mangsi Vitality yang terdiri dari kopi, ketumbar, cocoa, cengkeh, jahe, dan kayu manis. Terakhir, Mangsi Curcuma yang diracik dari kopi, temulawak, dan cengkeh. "Tamukami paling banyak memesan Mangsi Stamina dan Vitality," kata Bonny.

Keempat signature coffee milik Mangsi ini, sebut Bonny merupakan riset yang dilakukan Windu bersama ayahnya selama dua tahun. Ini menjadikan kopi Mangsi bercita rasa seimbang dengan tidak menghilangkan karakter kopinya.

Orang-orang mungkin sudah mengenal lebih dulu yang namanya kopi jahe dan kopi cokelat. Keduanya tergolong mudah sebab hanya diracik dari dua unsur, sementara Mangsi mencampurkan enam unsur dalam satu racikan. Proses ini tentu saja membutuhkan kesabaran dan kepekaan lidah demi menghasilkan mahakarya kopi yang tetap berakar pada identitas Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement