Jumat 18 May 2018 23:09 WIB

Danau Toba Terus Berbenah, Kejar Lulus Penilaian UNESCO

Tim UNESCO rencananya melakukan penilaian Geopark Kaldera Toba pada Juli 2018

Wartawan Denmark Terpukau Indahnya Danau Toba
Foto: dok. KBRI Kopenhagen
Wartawan Denmark Terpukau Indahnya Danau Toba

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dibantu Pemerintah Pusat terus membenahi kawasan Danau Toba. Pembenahan diharap berbuah lulus dalam penilaian menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) pada tahun 2018.

"Rencananya tim UNESCO melakukan penilaian GKT atau Geopark Kaldera Toba pada Juli 2018," ujar Wakil Gubernur Sumatera Utara Hj Nurhajizah Marpaung di Medan, Jumat (18/5).

Wagub mengaku dirinya bersama sejumlah tim di daerah dan dari kementerian terkait baru selesai meninjau dan melakukan evaluasi terhadap kesiapan GKT menuju UGG. "Hingga Mei masih terus dilakukan persiapan termasuk kembali menyusun masterplan pengembangan GKT," ujarnya.

Agar benar-benar sempurna, pemerintah mendatangkan ahli Geopark dari Perancis dan Malaysia. "Pemerintah berkeinginan kuat agar GKT lulus tahun ini menjadi UGG,"katanya.

Deputi Bidang Koordinasi, Iptek dan Budaya Maritim, Kemenko bidang Kemaritiman, Safri Burhanuddin mengatakan hasil evaluasi, ada beberapa hal yang masih harus ditangani Pemprov Sumut secara serius di Danau Toba.

Salah satunya adalah soal pengelolaan sampah yang masih banyak terlihat di sejumlah titik geosite sekaligus objek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan.

Sementara Staf ahli Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sabrina menyebutkan, papan penunjuk jalan atau lokasi wisata yang sudah terpasang masih ada yang terlihat mengganggu pemandangan."Harus dibenahi karena juga akan menjadi penilaian tim UGG," katanya.

Dia juga mengingatkan dan meminta agar penataan lokasi geosite khususnya pada objek wisata memiliki infrastruktur yang memadai seperti ketersediaan lahan parkir, tempat makan minum dan pusat cinderamata. "Tiga unsur utama untuk Geopark harus dipenuhi, yakni konservasi, edukasi (pendidikan) dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal,"katanya.

Kesiapan toilet juga harus mendapat perhatian mulai dari jumlah hingga fasilitasnya serta kebersihannya yang harus terjaga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement