REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap kopi dapat memberikan pengaruh rasa yang berbeda-beda tergantung pada cara pembuatan kopi. Baik itu kopi yang diseduh dengan metode manual brew atau menggunakan mesin espresso.
Barista sekaligus pemilik kedai History Coffee Iyan Muhazan menjelaskan perbedaan dari dua cara penyeduhan kopi antara manual brew dengan espresso kepada Republika.co.id saat ditemui usai bertanding dalam acara Manual Brew Fun Battle di Cozyfield Cafe & Resto, Jakarta Selatan, Ahad (13/5).
"Espresso itu ekstrak biji kopi atau kalau misalnya di Itali espresso adalah kopi cepat," jelas Iyan. "Nah, kalau kopi cepat itu kecil 30 mililiter. Disajikan secara cepat."
Penggunaan mesin espresso dapat menghasilkan kopi-kopi seperti caffelate atau capucino yang dicampur bahan tambahan lain. "Bisa dicampurin susu dan espresso," kata pria kelahiran Palembang ini.
Sementara untuk metode manual brew lebih menggali kopi dari variabel yang ada. "Nah, kalau manual brew ini kita lebih mengulik lebih dalam lagi si kopi itu," ujar dia.
"Kita harus mendapatkan si manis kopi itu gimana caranya terus kita harus bikin suhu air yang pas itu gimana caranya," katanya. "Jadi, ngulik dari variabel-variabel itu gimana yang pas."
Sementara itu, dalam menyeduh kopi Iyan menegaskan bahwa tidak ada aturan baku. Semua itu kembali lagi pada selera masing-masing orang. "Menyeduh kopi itu nggak ada hukum baku. Nggak ada kopi yang nggak enak. Semua kopi itu enak. Tergantung selera masing-masing," ujar dia.