Ahad 13 May 2018 13:13 WIB

Ini Tantangan Pasutri Zaman Now

Minimnya waktu berkualitas kerap menjadi batu sandungan dalam pernikahan zaman now

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Esthi Maharani
Perceraian
Perceraian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka perceraian setiap tahunnya diklaim mengalami peningkatan. Sepanjang kurun 2010-2015 tercatat jumlah perceraian di Indonesia meningkat 15-20 persen.

Menurut psikolog Ajeng Raviando, M.Psi, gawai, ekspektasi dalam pernikahan, dan minimnya waktu berkualitas kerap menjadi batu sandungan dalam pernikahan zaman sekarang. Sementaraalasan utama perceraian yakni ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga.

"Banyak pasangan yang terbiasa memegang gawai 24 jam, termasuk di tempat tidur," ujar Ajeng saat ditemui beberapa waktu lalu.

Begitu padatnya aktivitas sehari-hari tanpa sadar membuat banyak pasangan menomor sekiankan hubungan di tempat tidur. Bahkan, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa hubungan seks hanya sebagai rutinitas.

"Ini berbahaya sekali, karena emotional bonding dengan pasangan sangat penting," ungkap Ajeng.

Demi menjaga keharmonisan rumah tangga, menurut ajeng, pasangan suami istri perlu mengekspresikan cinta setiap waktu. Cinta sendiri bisa diekspresikan dalam berbagai bentuk. Menurut Ajeng, Gary Chapman dalam bukunya The 5 Love Languages memaparkan lima bahasa cinta.

Pertama dengan afirmasi atau perilaku positif. Kedua, mementingkan kebersamaan dengan waktu berkualitas. Ketiga, bahasa cinta yang diwujudkan dengan pemberian hadiah. Keempat, bahasa cinta dalam bentuk memberi bantuan serta yang terakhir melalui sentuhan atau belaian.

Ajeng mengatakan memahami bahasa cinta pasangan satu sama lain merupakan sebuah kewajiban. Sebab, keduanya belum tentu mempunyai bahasa cinta yang sama.

"Tiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda, kita harus mencari tahu yang mana bahasa cinta pasangan," jelas Ajeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement