Ahad 06 May 2018 13:12 WIB

30 Kuliner Asli Nusantara Tersaji di FJB Makassar

Makassar dipilih karena memiliki keragaman kuliner yang harus dicicipi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Nasu Palekko Bu Mul Hadir dalam Festival Jajanan Bango 2018. Palekko adalah salah satu makanan khas Kabupaten Pinrang, Makassar.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Nasu Palekko Bu Mul Hadir dalam Festival Jajanan Bango 2018. Palekko adalah salah satu makanan khas Kabupaten Pinrang, Makassar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kecap Bango produksi PT Unilever Indonesia Tbk. kembali menghadirkan perhelatan kuliner akbar tahunan yang selalu dinanti puluhan ribu pecinta kuliner, yaitu Festival Jajanan Bango 2018. Setelah sukses memuaskan selera puluhan ribu pecinta kuliner Nusantara di Makassar tahun 2014 silam, kali ini Festival Jajanan Bango kembali menyambangi kota ini selama dua hari (5-6 Mei 2018) di Lapangan Karebosi.

Hernie Raharja selaku Foods Director PT Unilever Indonesia Tbk. mengatakan Festival Jajanan Bango (FJB) tahun ini dipersembahkan secara istimewa untuk merayakan perjalanan sukses Bango yang selama 90 tahun. Selain itu, FJB 2018 juga menjadi bentuk apresiasi kepada seluruh pihak yang selama ini telah mendukung Bango dalam upaya mengedepankan dan mempopulerkan kuliner Nusantara dari generasi ke generasi.

FJB 2018 menghadirkan galeri unik bertema Warisan Kuliner Nusantara, yang secara interaktif menampilkan 90 tahun jejak kecap Bango di Indonesia serta misi pelestarian kuliner Nusantara yang selalu diusungnya dari tahun ke tahun. Tak hanya itu, ditampilkan pula berbagai cerita di balik ragam kuliner Nusantara dan kisah para penjaja kuliner yang sudah melegenda.

Tak ketinggalan, sebagai ciri khas FJB, hadir pula area yang menggambarkan cara Bango dalam menjaga kualitas produknya. Di tempat ini pengunjung bisa mengenal bagaimana proses pembuatan kecap berkualitas dari mulai pembibitan kedelai hitam berkualitas hingga teknis produksi terkini.

Bango mempunyai misi sosial untuk melestarikan kuliner Indonesia, dengan cara membantu mempopulerkan dan menyejahterakan penjaja makanan tradisional Indonesia, salah satunya lewat FJB ini. Selain itu, Bango juga selalu bermitra dengan berbagai pihak, salah satunya dengan pemerintah sebagai bentuk kolaborasi dalam memajukan pamor kuliner Nusantara.

Sebagai bentuk kolaborasi, FJB 2018 telah mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) dan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Bekraf RI). Kemenpar RI memberikan dukungannya sebagai pionir festival kuliner Nusantara, FJB telah dikenal sebagai destinasi wisata kuliner yang sangat dinantikan oleh wisatawan.

Selain itu, FJB juga sejalan dengan program yang sedang digalakkan oleh Bekraf RI, yaitu mendorong peran serta wirausaha kuliner Nusantara di tengah pesatnya laju pertumbuhan industri kuliner yang menjadi tulang punggung perekonomian kreatif saat ini.

Setelah menuai kesuksesan di Jakarta, 14 hingga 15 April lalu, Makassar merupakan kota persinggahan kedua pelaksanaan Festival Jajanan Bango 2018. Tahun ini Bango kembali singgah di Makassar, selain karena animo masyarakat yang begitu besar di acara serupa tahun 2014 lalu, Makassar juga dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki kekayaan kuliner lokal yang sangat khas dan beragam.

Hari ini, lebih dari 30 hidangan khas Nusantara otentik persembahan legenda kuliner tersohor yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia hadir di Festival Jajanan Bango 2018 Makassar. Tak hanya itu, festival ini makin semarak dan inspiratif dengan adanya demo masak, aneka hiburan dengan konten lokal yang kental, serta berbagai aktivitas menarik lainnya yang dapat semakin menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat Makassar terhadap kekayaan kuliner Nusantara.

"Semoga Festival Jajanan Bango dapat terus menjadi katalisator yang kuat untuk memulai komitmen bersama dalam melestarikan warisan kuliner Nusantara, karena rasa cinta dan bangga terhadap kekayaan ragam kuliner Nusantara. Semangat ini dapat dengan mudah tertular di tengah puluhan ribu pecinta kuliner lintas generasi yang selalu memadati festival ini setiap tahunnya," tutup Hernie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement