REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Berkeliling Gunung Merapi menggunakan jip memang menjadi salah satu aktivitas wisata favorit di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Untuk itu, kelayakan kendaraan dan keterampilan pengendara sudah seharusnya menjadi salah satu aspek yang paling diperhatikan.
Pesan senada disampaikan Bupati Sleman, Sri Purnomo, saat memberikan arahan terkait operasional mobil jip di kawasan wisata yang ada di Kabupaten Sleman. Terlebih, jumlah wisatawan yang menggunakan layanan itu tergolong tinggi.
Ia mengungkapkan, jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman pada 2017 mencapai 7,2 juta orang. Jumlah tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan tahun ini. Sri menargetkan, akan ada delapan juta wisatawan yang datang ke Sleman tahun ini.
"Ini bukan jumlah yang sedikit, maka kita harus mempunyai pelayanan yang standar, termasuk wisata jip ini," kata Sri, Senin (30/4).
Sri menjelaskan, pelayanan yang baik akan berpengaruh terhadap iklim investasi di Sleman. Ia berpendapat, kesan yang baik dari para wisatawan dapat menarik minat wisatawan lain untuk datang ke Kabupaten Sleman.
Selain itu, ia mengungkapkan, bulan depan akan Kedubes Finlandia akan membawa investor-investornya ke Kabupaten Sleman. Selain itu, mereka akan mengajak salah satu pimpinan majalah yang cukup terkenal di Eropa, Mondo.
Menurut Sri, kesempatan itu bisa menjadi sarana promosi yang cukup murah untuk Kabupaten Sleman. Ia meminta semua elemen wisata yang ada memberikan pelayanan terbaik, yang tentu akan mendorong investasi di Sleman.
"Ini bisa jadi sarana promosi untuk kita yang murah tapi mempunyai dampak yang besar," ujar Sri.
Saat ini, Kabupaten Sleman memiliki setidaknya 870 mobil jip yang digunakan untuk salah satu fasilitas wisata. Mereka tergabung ke dalam 30 kelompok, dengan 29 kelompok tersebar di kawasan wisata Gunung Merapi dan satu lagi ada di obyek wisata Tebing Breksi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
