Senin 30 Apr 2018 17:46 WIB

Menelusuri Jalur Pendakian Gunung Semeru

Jalur pendakian baru dibuka pada awal April lalu

Seorang pendaki berjalan di hamparan luas dengan latar Ranu Kumbolo
Foto:

Salah satu faktor yang membuat jalur pendakian Semeru ditutup sebelumnya adalah untuk mengantisipasi longsor. Terlihat beberapa titik dipasangi garis kuning sebagai penanda pendaki untuk lebih berhati-hati.

Setelah hampir berjalan hampir 6 jam, akhirnya rombongan tiba di pos 4. Meski terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil, perjalanan mendaki jalur Semeru begitu nyaman.

Sangat terlihat bahwa penutupan jalur pendakian selama beberapa bulan sangat efektif. Ekosistem tumbuhan begitu rindang. Sangat hijau. Terlihat di beberapa titik daun-daun muda bertumbuhan. Begitu juga jalur yang begitu bersih. 

photo
Pendaki menelusuri jalur pendakian Gunung Semeru yang rimbun

Secara keseluruhan pendakian Semeru, khususnya Ranukumbolo sangatlah menyenangkan. Tak berlebihan memang bagaimana keindahan yang tergambarkan dalam salah satu film produksi nasional yang membuat Ranukumbolo yang berada di Kabupaten Lumajang ini menjadi salah satu tujuan wisata.

Bagi para pendaki pemula pun, jalur ini masih terbilang cukup aman. Walaupun diperlukan persiapan dan pendampingan yang baik.

Jika nantinya berkesempatan menapaki jalur Semeru menuju Ranukumbolo, coba berhenti sedikit di jalur setelah pos 4. Ketika hamparan Ranukumbolo dengan latar warna-warni tenda pendaki di belakangnya sudah terlihat. Coba berhenti sejenak dan nikmati keindahannya.

Disitu kita akan menyadari betapa indahnya alam Indonesia. Dan betapa pentingnya kita untuk terus menjaga. Karena menikmati alam adalah berarti merawatnya.

photo
Pendaki berpose di dekat pos 4 jalur pendakian Gunung Semeru dengan latar Ranu Kumbolo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement