Senin 30 Apr 2018 07:05 WIB

Perayaan 30 Tahun Gamelan Menggema di Inggris

Pementasan gamelan digelar di Queen Elizabeth Hall, Southbank Centre, London.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Pentas Seni Gamelan yang diadakan di Elizabeth Hall Southbank Centre pada (27/4). Acara tersebut dalam rangka peringatan 30 tahun gamelan di Inggris Raya dan peresmian kembali Elizabeth Hall, Southbank Centre.
Foto: dok. KBRI London
Pentas Seni Gamelan yang diadakan di Elizabeth Hall Southbank Centre pada (27/4). Acara tersebut dalam rangka peringatan 30 tahun gamelan di Inggris Raya dan peresmian kembali Elizabeth Hall, Southbank Centre.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para pemusik Southbank Gamelan Players (SBGP) menggelar pementasan gamelan di Queen Elizabeth Hall, Southbank Centre, London, Inggris. Pertunjukan yang berlangsung 27 April itu memperingati 30 tahun gamelan menggema di negara tersebut.

Tiga dasawarsa lalu, pemerintah Republik Indonesia memberikan seperangkat gamelan lengkap kepada Inggris sebagai tanda persahabatan. Selain itu, pementasan juga digelar sebagai bagian dari seri Friday Tonic dan Concrete Dreams Weekend.

Direktur Gamelan di Southbank Centre, Sophie Ransby, menyatakan terima kasih atas jalinan persahabatan yang telah terikat antara Indonesia dan Inggris Raya. Dia mengatakan, gamelan termasuk salah satu jenis musik yang digandrungi masyarakat Inggris.

"Keberadaan gamelan menjadi pengokoh ikatan persahabatan, khususnya dalam diplomasi people-to-people. Kekuatan ikatan pada tingkat ini diyakini akan menjamin persahabatan yang lebih panjang," kata Ransby.

Kelompok SBGP menampilkan sederet lagu, di antaranya "Diradameta", "Gangsaran Roning Tawang", dan komposisi kontemporer "Full Fathom Five". Salah satu karya yang dibawakan, "Gendhing Talu", akan diusung dalam pertunjukan wayang kulit di Jerman, Cardiff, dan Wales tahun ini.

Seluruh pemusik tampak piawai memainkan komposisi tradisional dan kontemporer di hadapan audiens Inggris yang akrab dengan jenis musik klasik. Mereka juga berkolaborasi dengan kelompok tari Lila Bhawa Indonesian Dance UK dan seniman Sujarwo Joko Prehatin.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonedia (KBRI) London, E Aminudin Aziz, hadir bersama istri mewakili KBRI. Aminudin menyampaikan terima kasih kepada para pegiat seni gamelan yang terus menerus merawat budaya Indonesia di Inggris.

"Mereka adalah 'duta-duta Indonesia yang berakar dari tanah lokal. Beberapa pemain aktif dalam kelompok gamelan merupakan alumni penerima beasiswa Darmasiswa RI puluhan tahun lalu," kata Aminudin lewat rilis pers yang diterima Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement