REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kawasan Wisata Urug rencananya akan ditata ulang agar meningkatkan wisatawan. Sebab selama ini kawasan yang berada di Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya Jawa Barat dianggap masih sepi. Apalagi kawasan wisata yang dikelola Perum Perhutani dan Pemerintah Kota Tasikmalaya itu tak terurus.
"Ya memang ada rencana dalam waktu dekat ini kawasan wisata Urug yang ada di Kota Tasikmalaya akan diperbaiki dan ditata ulang. Supaya ramai lagi pengunjungnya," kata Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman pada wartawan, Jumat (27/4).
Menurutnya, tak terurusnya kawasan Urug diakibatkan minimnya sumber daya yang dimiliki pengelola, baik Perhutani maupun Pemkot Tasik. Faktor lain ialah keberadan regulasi yang membatasi kewenangan Pemkot untuk berkontribusi memberi suntikan dana APBD memperbaiki kawasan Urug.
"Di Pemkot itu ada aturan, kami tidak boleh mengucurkan dana pembangunan apabila lokasinya di tanah bukan milik kami," ujarnya.
Diketahui, kawasan Urug seluas sekitar 378 hektare berstatus lahan milik Perhutani. Sebenarnya Perum Perhutani dan Pemkot Tasik sudah mempunyai kontrak kerjasama berdurasi sepuluh tahun sejak 2011 hingga 2021. Perhutani berkeinginan supaya kontrak kerjasama tersebut diterminasi di tengah jalan agar rencana revitalisasi Urug bisa secepatnya direalisasi.
Administratur Perhutani Satuan Pengelolaan Hutan Tasikmalaya Dedi Supriadi mengungkapkan sedang menyusun konsep wisata baru di kawasan Urug. Nantinya, pengelolaan kawasan wisata ini akan melibatkan masyarakat sekitar supaya menggeliatkan ekonomi lokal. Selain itu, masyarakat sekitar diharapkan menumbuhkan rasa memiliki kawasan Urug agar dijaga kebersihannya.
"Konsepnya tetap pemberdayaan. Masyarakat di wilayah Urug kami berdayakan. Ke depan kalau perlu ada keahlian dari warga kami bisa latih bersama untuk bisa kontribusi ke desanya," ucapnya.