Rabu 25 Apr 2018 09:40 WIB

Remaja Pengguna Vape Berisiko Lebih Tinggi Coba Ganja

Paparan nikotin di usia muda pengaruhi kebergantungan pada penyalahgunaan lain.

Rep: Noer Q Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Seorang pedagang memperlihatkan rokok elektrik dagangannya di Jalan Dr Mansyur Medan, Sumut, Selasa (2/12). Rokok elektrik yang bisa dibeli dengan isi ulang tersebut kini banyak digemari masyarakat yang dijual dengan harga Rp 150 ribu - Rp 180 ribu (tergan
Foto: Antara
Seorang pedagang memperlihatkan rokok elektrik dagangannya di Jalan Dr Mansyur Medan, Sumut, Selasa (2/12). Rokok elektrik yang bisa dibeli dengan isi ulang tersebut kini banyak digemari masyarakat yang dijual dengan harga Rp 150 ribu - Rp 180 ribu (tergan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Remaja yang menggunakan rokok elektrik dua kali lebih mungkin merokok ganja daripada rekan-rekan mereka yang tidak pernah mencoba vaping. Kesimpulan tersebut didapat dari penelitian di Amerika Serikat.

Survei ini dilakukan terhadap lebih dari 10 ribu remaja usia 12 hingga 17 tahun. Dalam studi saat ini remaja usia 12 hingga 14 tahun memiliki kemungkinan 2,7 kali merokok ganja setelah mencoba vaping. Sementara kemungkinan penggunaan mariyuana adalah 1,6 lebih tinggi untuk remaja lebih tua pengguna rokok elektrik.

Menurut pemimpin penulis studi Childrens Mercy Hospital dan University of Missouri-Kansas City, Hongying Dai, mengatakan otak masih berkembang selama remaja. Paparan nikotin dapat menyebabkan perubahan dalam sistem saraf pusat yang mempengaruhi remaja untuk bergantung pada penyalahgunaan obat lainnya.

"Bereksperimen dengan rokok elektrik mungkin juga meningkatkan keingintahuan remaja tentang ganja, mengurangi bahaya penggunaan mariyuana, dan meningkatkan akses sosial ke ganja dari teman sebayanya," kata Dai, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (25/4).

Baca juga: Nikotin Bukan Unsur Paling Berbahaya dari Merokok

Timnya meneliti remaja dua kali selama satu tahun terpisah. Diantara remaja yang tidak menggunakan mariyuana pada awal penelitian, 27 persen mengaku telah pindah ke mengisap ganja satu tahun kemudian dibandingkan delapan persen dari mereka yang tidak mencoba vaping.

Dai juga menyatakan salah satu hubungan antara rokok elektrik dan penggunaan marijuana adalah remaja mungkin menggunakan perangkat untuk mengisap mariyuana. Hal ini akan membuat kecanduan mereka menguat.

Selain itu sebuah studi terpisah menyoroti risiko lain yang tidak diinginkan terkait rokok elektrik. Anak-anak bisa memiliki kemungkinan minum nikotin cair yang digunakan dalam perangkat. Karena nikotin bisa memiliki rasa stroberi, vanila, dan cokelat.

"Meskipun penurunan yang diamati cukup menggembirakan, jumlah anak-anak yang masih terpapar nikotin cair sangat tinggi," kata Direktur Center for Injury Research and Policy di Nationwide Childrens HospitalColumbus, Dr Gary Smith.

Sebagian besar keracunan terjadi pada anak-anak di bawah tiga tahun. Minum nikotin cair terkadang dapat menimbulkan komplikasi serius seperti kejang dan koma.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement