Jumat 20 Apr 2018 16:30 WIB

Masyarakat Perlu Kuasai Keterampilan Bantuan Hidup Dasar

Kondisi gawat darurat bisa terjadi di mana saja.

Pelatihan pertolongan bantuan hidup dasar.
Foto: Dokumen.
Pelatihan pertolongan bantuan hidup dasar.

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Kondisi kegawatdaruratan bisa terjadi di mana saja dan tidak berada dalam jangkauan paramedis. Seperti di pasar, lingkungan sekitar, atau tempat umum lainnya.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, mengadakan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) bagi masyarakat awam secara serentak di setiap kecamatan pada Rabu (18/4).

Dijelaskan perawat senior RSI Sultan Agung, Mujiyono Aji Pamungkas, pertolongan BHD adalah keterampilan yang harus dikuasai bagi setiap paramedis ketika menemui kasus kegawatdaruratan.

Namun persoalannya, kondisi gawat darurat bisa terjadi di mana saja, dan kapan saja.  "Maka itu, keterampilan BHD mutlak diperlukan oleh siapa saja yang menjumpai kasus kegawatdaruratan semisal kecelakaan, jatuh dari ketinggian, dan sebagainya," ujarnya, saat pelatihan.

Di Kecamatan Genuk, tim kesehatan RSI Sultan Agung melatih kader posyandu, ibu-ibu PKK, dan karang taruna. Pelatihan ini masih dalam rangkaian Hari Ulang Tahun kota Semarang ke 471

Adapun tahapan BHD bagi awam, jelasnya, dimulai dengan memastikan keamanan penolong dan korban. "Apabila menemui BHD di jalan raya, kita harus meminggirkan pasien baru dilakukan tindakan BHD," kata Mujiyono, dalam siaran pers.

Setelah itu, panggil bantuan atau paramedis terdekat di lokasi. Sambil menunggu bantuan datang, masyarakat awam yang menemui kasus kegawatdaruratan bisa melakukan kompresi.

Caranya yakni pasien diteletangkan di atas permukaan datar. Berlututlah di samping pasien. Kemudian letakkan tumit telapak tangan pada pertengahan dada dengan telapak tangan ditumpuk dengan jari ditautkan.

"Lakukan tekanan di dada dengan kedalaman minimal lima centimeter dengan kecepatan 100 sampai 120 kali per menit. Bagi awam, tetap lanjutkan kompresi tanpa cek nadi dan napas. Itu dilakukan sampai bantuan datang" ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement