REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa sangka, roti tawar ternyata ditemukan setelah ribuan tahun manusia mengonsumsinya. Roti tawar atau iris ditemukan oleh Otto Frederick Rohwedder, seorang dokter mata yang juga pengusaha perhiasan.
Ia mendapat ide membuat roti tawar setelah mendengarkan percakapan dua orang perempuan pelanggannya. Keduanya saling berkesah tentang lelahnya pekerjaan mengiris roti.
Pada 1912, Rohwedder sempat mengalami kesulitan mengukur ketebalan irisan. Ia memutuskan melakukan kuisioner melalui surat kabar.
Baca juga: Racikan Teh Sempurna Versi Mantan Butler Kerajaan
Setelah beberapa bulan, 30 ribu ibu rumah tangga menanggapi ketebalan irisan roti. Empat tahun kemudian Rohwedder menjual toko perhiasannya dan membuat mesin pemotong roti.
Dilansir melalui Amusing Planet, meski sudah dikonsumsi sejak lama ternyata Amerika Serikat (AS) pernah melarang konsumsi roti tawar. War Food Administration menyatakan, melarang konsumsi roti tawar karena membuat rakyat AS lebih banyak makan.
Tidak hanya AS, dalam upaya menghemat makanan, Inggris meluncurkan kampanye memakan sedikit roti selama Perang Dunia I. Inggris menyuruh penduduknya untuk makan dari hasil pangan yang ditanam sendiri sebagai pengganti kue dan roti.
Bahkan pemerintah Inggris pernah menyuruh rakyat mengurangi jumlah asupan makanan. Salah satunya dengan mengomsumsi makanan hanya ketika benar-benar lapar.