Kamis 19 Apr 2018 22:22 WIB

Pengembangan Wisata Halal di Kawasan Danau Toba

Wisatawan mancanegara ke Danau Toba mayoritas beragama Islam.

Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatra Utara.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA TANJUNG, SUMUT -- Badan Pelaksana Otorita Danau Toba terus mengoordinasikan proses pelaksanaan wisata halal di kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara.

Usai menyambut wisatawan yang tiba di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Kamis (19/4), Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengatakan, wisata halal yang menjadi salah satu perhatian dalam pengembangan kawasan strategis nasional itu.

Apalagi mayoritas wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Danau Toba berasal dari Malaysia yang mayoritas beragama Islam. "Sekitar 50 persen wisatawan mancanegara di danau Toba itu berasal dari Malaysia," katanya.

Secara umum, kata Arie Prasetyo, lokasi yang dikunjungi wisatawan ketika berwisata ke Danau Toba adalah Parapat dan Samosir. Untuk kawasan Parapat, fasilitas wisata halal tersebut cukup banyak, termasuk rumah ibadah dan restoran yang menyediakan makanan halal.

Namun pihaknya mengakui fasilitas tersebut masih minim di Samosir, terutama di Tomok yang menjadi salah satu lokasi utama kunjungan wisatawan. Karena itu, BPODT terus berkoordinasi dengan Pemkab Samosir untuk mendukung penyediaan fasilitas halal di berbagai lokasi wisata.

BPODT juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menyiapkan dan membangun fasilitas ibadah di Samosir.

Dengan keberadaan fasilitas wisata halal dan rumah ibadah tersebut, wisatawan yang beragama Islam dapat beristirahat sejenak ketika memasuki waktu sholat.

Jika tidak ada fasilitas wisata halal dan rumah ibadah tersebut, dikhawatirkan wisatawan yang beragama Islam tidak dapat berlama-lama di Samosir karena harus mencari makanan halal atau tempat beribadah.

"Jadi, rumah ibadah itu bisa menjadi semacam rest area. Kalau tidak ada, kunjungan mereka hanya sebatas makan siang atau sampai masuk saat ibadah," katanya didampingi Humas BPODT Ondo Ria Simatupang.

Menurut dia, berbagai fasilitas wisata halal tersebut sangat mendukung kenyamanan wisatawan yang beragama Islam sehingga long of stay mereka menjadi lebih lama.

Dari koordinasi yang dilakukan selama ini, Pemkab Samosir juga mendukung dan memberikan respons positif mengenai keberadaan fasilitas wisata halal tersebut. Namun ada beberapa masyarakat yang masih belum menerima. "Itu perlu terus disosialisasikan," ujar Arie Prasetyo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement