Kamis 12 Apr 2018 05:20 WIB

Kenali, Ini 5 Modus Penipuan Online yang Perlu Diwaspadai

Dengan memanfaatkan teknologi penipu bisa meraup keuntungan yang lebih besar.

Penipuan online/ilustrasi
Foto: abc
Penipuan online/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penipuan online makin marak terjadi. Modus penipuan yang digunakan pun sudah lebih canggih. Dengan memanfaatkan teknologi, seorang penipu bisa meraup keuntungan yang lebih besar karena jumlah korban yang dijangkau pun lebih banyak.

Salah satu dari kita mungkin “pernah” hampir terkena jebakan para penipu. Siapa pun pasti merasa bak kejatuhan durian runtuh saat menerima pemberitahuan “Selamat, Anda berhak mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah”. Percaya atau tidak, notifikasi tersebut merupakan salah satu trik penipuan yang paling sering dilakukan penipu.

Selain itu, ada juga beberapa modus penipuan online yang belakangan ini marak terjadi. Apa saja modus-modusnya tersebut? Dikutip dari Cermati.com, berikut di antaranya:

  1. e-Bay Scam

    Wanita yang suka belanja online mungkin sudah tidak asing lagi dengan platform belanja online semisal e-Bay. Salah satu platform belanja online terbesar e-Bay saja kerap menipu para konsumen.

    Namun, penipu tersebut bukan datang dari pengembang situs tersebut, melainkan para penjual yang ada dalam e-Bay. Beberapa penjual di e-Bay sering kali mengunggah gambar suatu produk dengan harga yang sangat murah. Atau bisa dibilang jauh dari harga rata-rata produk sejenis yang dijual di situs lainnya. Kalau sudah begini, dapat dipastikan penjual tersebut “abal-abal”.

    Kalau pun harga yang dijual lebih murah, range harganya pasti tidak jauh berbeda dengan pedagang lain. Sebab harga murah yang terlampir di situs e-Bay merupakan salah satu taktik penjual untuk mendapat perhatian dari para pengunjung.

  2. Skema Ponzi

    Bagi Anda yang sudah pernah terjun ke dunia investasi pasti sudah tidak asing lagi dengan skema Ponzi. Salah satu metode penipuan gila-gilaan ini telah sukses menipu beribu-ribu masyarakat yang berasal dari seluruh dunia. Skema Ponzi merupakan skema investasi bodong untuk memperkaya manajemen puncak atau pemimpin investasi.

    Sistem kerja skema Ponzi sangat mudah dikenali. Bila orang yang tidak dikenal tiba-tiba menawarkan investasi kecil-kecilan dengan janji keuntungan yang sangat besar, dapat dipastikan kalau orang tersebut adalah penipu. Logikanya, tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi akan berbanding lurus dengan modal yang diinvestasikan.

    Mana ada investasi Rp 100 ribu bisa mendatangkan keuntungan hingga Rp 100 juta. Kalau pun ada, pasti membutuhkan waktu hingga berpuluh ataupun beratus-ratus tahun lamanya.

  3. Phising

    Penipuan berbasis pembobolan data pribadi, seperti KTP, Pin ATM, dan nomor kartu kredit dinamakan phising. Penipuan jenis ini sering ditemukan di ranah transaksi online. Sebuah situs pura-pura menawarkan barang yang disukai, lalu mengarahkan Anda untuk mengisi data diri serta informasi kartu debit dan kredit sebelum dilanjutkan ke proses berikutnya.

    Anda sadar telah ditipu setelah mengisi seluruh informasi yang diminta dengan benar. Sebab harusnya informasi mengenai barang yang dibeli akan langsung dikirimkan lewat email. Namun, detail informasi tersebut tidak pernah dilampirkan karena Anda sudah terjerat ke dalam perangkap penipuan phising.

  4. Verification Code Scam

    Bagi yang suka berbelanja online ataupun streaming film dari internet pasti sudah tidak asing lagi dengan metode penipuan online yang satu ini. Verification code scam merupakan penipuan dalam bentuk kode verifikasi yang biasanya dikirimkan ke smartphone. Kode tersebut berisi 4-6 digit angka yang harus diketik ulang ke situs yang bersangkutan untuk mendapat akses masuk ke dalamnya.

    Bila proses verifikasi disertai dengan permintaan untuk melampirkan nomor KTP ataupun nomor kartu debit atau kredit, lebih baik tinggalkan situs tersebut. Situs tersebut hanyalah ulah para penipu bodong yang ingin meraup keuntungan dengan menguras habis isi kartu debit Anda dalam beberapa menit saja.

  5. Nigerian Scam

    Penipuan berbasis “menghibahkan” suatu barang atau harta tertentu marak terjadi pada tahun 2016 yang lalu. Si penipu berpura-pura ingin mewariskan harta ataupun benda kesayangannya kepada orang lain dengan berbagai macam alasan. Tujuannya tidak lain untuk mendapatkan data diri si korban.

    Orang yang melakukan modus penipuan Nigerian Scam merupakan penipu ulung yang nyaris menduduki jabatan sebagai “bos penipu” di seluruh dunia. Sebab teknik penipuannya memang unik dan nyaris tidak dikenali oleh para korban.

    Berhati-Hatilah Kapan Pun dan Di Mana Pun! Maraknya kasus penipuan sudah sewajarnya membuat kita harus lebih hati-hati kapan pun dan di mana pun berada. Dengan mengetahui jenis penipuan online yang kian marak terjadi, Anda

    diharapkan mampu menjaga diri agar tidak menjadi salah satu korban penipuan selanjutnya.

    Artikel ini kerja sama Republika.co.id dan Cermati.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement