REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA - - Badan pelaksana otorita Danau Toba (BPODT) Satuan Unit Kerja Kementerian Pariwisata terus menjajaki rencana mengadopsi sejumlah daya tarik wisata yang ada di Purwakarta. Dua di antaranya, air mancur menari dan hotel gantung (skylodge).
Kepala Divisi Aksesibilitas dan Infrastruktur BPODT Satuan Unit Kerja Kementerian Pariwisata, Antonius Karyanto Budy Yuwono, mengatakan, hari ini pihaknya mengajak Bidang Pariwisata yang merupakan perwakilan dari Pemkab Purwakarta, untuk meninjau langsung lokasi Danau Toba. Ke depan, danau terluas di Indonesia ini akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas wisata, termasuk air mancur menari dan hotel menggantung.
"Kami sangat tertarik dengan konsep objek wisata yang dikembangkan Pemkab Purwakarta, " ujar Antonius, melalui rilis yang diterima Republika.co.id Senin (2/4).
Karena itu, pada awal April ini pihaknya mengajak Bidang Pariwisata Purwakarta untuk meninjau langsung potensi wisata di tanah Samosir tersebut. Salah satunya, wilayah yang berpotensi dikembangkan ini yaitu Huta Ginjang, Muara, dan Taman Eden.
Wilayah tersebut, lanjut Antonius, sangat potensial untuk pengembangan wisata air mancur dan hotel gantung. Akan tetapi, pihaknya meminta saran dan masukan terhadap perwakilan dari Purwakarta, mengenai kecocokan objek wisata di masing-masing wilayah tersebut.
"Kenapa kita minta masukan dari perwakilan Purwakarta, karena objek wisata mereka akan dijadikan rujukan untuk pengembangan wisata di Danau Toba ini, " ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar, mengaku, pihaknya sangat mengapresiasi atas keseriusan pihak BPODT ini yang menjadikan Purwakarta sebagai salah satu rujukan. Karena itu, pihaknya siap membantu upaya pengembangan pariwisata dari BPODT ini.
"Dengan senang hati kami akan membantu. Apalagi, kerja sama ini mengenai pengembangan wisata Danau Toba. Diharapkan ke depannya, danau kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini, fasilitas wisatanya bisa lebih lengkap dari Purwakarta," ujar Heri