REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kosmetika dan busana adalah dua hal yang saling mengisi dalam dunia mode. Tanpa riasan wajah yang tepat, keindahan sebuah busana bisa jadi tidak terpancar sempurna. Begitu juga sebaliknya.
Wardah sebagai merek kosmetik menggulirkan program Wardah Fashion Journey yang merupakan bentuk dukungannya untuk industri mode. Pada tahun ini sebagai bagian dari peluncuran tren riasan terbaru Wardah Sinar & Pijar, Wardah menggandeng delapan desainer Tanah Air.
Kedelapan perancang busana tersebut adalah Dian Pelangi, Zaskia Sungkar, Ria Miranda, Barli Asmara, ETU, Norma Hauri, Rani Hatta, dan Malik Moestaram. Kedelapan desainer itu menampilkan koleksi yang terinspirasi dari tema terbaru Wardah Sinar & Pijar.
Tahun ini lewat tema Sinar & Pijar, Wardah memperkenalkan empat tampilan riasan yaitu Percik Jiwa, Emosi Murni, Semu Mimpi, dan Denting Bersemi. Keempat tampilan itu menjadi acuan bagi desainer dalam membuat karya dan koleksi terbaru mereka. Menurut Public Relations Wardah Elsa Maharani, masing-masing riasan memiliki filosofi dan karakter yang berbeda.
"Program Wardah Fashion Journey telah diimplementasikan ke dalam berbagai program. Salah satunya adalah kontribusi kami sebagai official make-up and hair do untuk Indonesia Fashion Week 2018," jelas Elsa dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (31/3) malam.
Salah satu koleksi yang ditampilkan adalah karya Rani Hatta yang terinspirasi dari tema Percik Jiwa. Tergerak dari keberanian wanita untuk mengungkapkan suara hatinya, Rani Hatta mempersembahkan koleksi bertajuk 'Heroine'. Dengan mendobrak stereotype lewat potongan baju unisex, Rani Hatta mengangkat pergerakan perempuan di seluruh dunia sebagai isu utama koleksinya.
"Untuk kita para wanita, mendukung satu sama lain dan mematahkan stereotype. Membuktikan kepada masyarakat bahwa kesetaraan dapat kita raih sendiri. Wanita tidak lagi bersembunyi namun berani mengemukakan pendapat, berekspresi, dan dapat membela diri," demikian penjelasan dalam koleksi Heroine.