Selasa 27 Mar 2018 06:10 WIB

Bayi yang Lahir Sesar Berisiko Terkena Diabetes dan Obesitas

Bayi yang lahir dengan diinduksi berisiko lebih besar mengalami gangguan pencernaan

Rep: Sri Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Operasi caesar.
Foto: asiahealthcareblog.com
Operasi caesar.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebuah studi mengatakan bayi yang lahir secara sesar disebut memiliki risiko tiga kali lebih besar menderita gangguan metabolisme seperti diabetes dan obesitas ketika dewasa. Penelitian itu dilakukan dengan kolaborasi beberapa universitas di Australia, Belanda, Irlandia, dan Inggris yang mempelajari perempuan dan anak selama periode 13 tahun.

Dilansir laman Dailymail, Senin (26/3), para peneliti berasal dari Universitas Sidney Barat, Pusat Kesehatan Universitas Groningen, Universitas Flinders, Universities UCLAN, Universities Sidney, dan Universities College Cork. Mereka menemukan, bayi yang dilahirkan dengan intervensi tertentu, baik caesar maupun induksi, berisiko mengalami masalah kesehatan ketika dewasa. Masalah kesehatan itu meliputi pernapasan, metabolisme, maupun eksim.

Para responden terdiri dari hampir 500 ribu wanita dan anak-anak. Semua anak dilahirkan di New South Wales antara tahr 2000 hingga 2008. Mereka dipantau kondisi kesehatannya selama 30 hari pertama hingga lima tahr (2013).

Para perempuan dipilih tengan pertimbangan kondisi mereka yang sehat, tidak merokok atau memakai obat-obatan. Usia mereka antara 20-35 tahr dan melahirkan 37-41 minggu untuk bayi tunggal dengan rata-rata.

Mereka menemukan bahwa 88 persen menerima semacam obat pereda nyeri selama persalinan. Sebanyak 43 persen dari perempuan yang diteliti melahirkan dengan cara diinduksi. Sebelas persen lainnya melahirkan dengan cara normal. Hampir 38 persen melahirkan secara normal tanpa intervensi.

Para peneliti menemukan bayi yang lahir dengan cara diinduksi memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengalami gangguan pencernaan. Mereka juga berpeluang memiliki masalah dengan makanan.

Anak-anak yang lahir melalui operasi caesar lebih mungkin mengembangkan hipotermia dalam 30 hari pertama setelah kelahiran. Pada tahun-tahun berikutnya, mereka berisiko dua setengah kali lebih besar mengalami masalah metabolisme superti obesitas dan diabetes. Infeksi pernapasan, gangguan metabolisme, dan eksim lebih umum terjadi ketika ada beberapa bentuk intervensi.

Penelitian ini menyimpulkan anak-anak yang lahir dengan kelahiran normal memiliki masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang lebih sedikit, dibandingkan dengan mereka yang lahir setelah intervensi kelahiran.'

Profesor Hannah Dahlen dari Sekolah Keperawatan dan Kebidanan Universitas Sidney Barat, mengatakan secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan seorang anak mengalami masalah kesehatan jangka pendek meningskat secara signifikan jika ada intervensi medis saat kelahiran mereka.

"Studi ini menambah bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa anak-anak yang dilahirkan dengan kelahiran normal, tanpa intervensi medis dan bedah yang biasa digunakan, memiliki masalah kesehatan yang lebih sedikit," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement