Sabtu 24 Mar 2018 17:57 WIB

Menkes akan Fokus Temukan Kasus TBC

Kasus TBC yang ditemukan harus diobati sampai sembuh.

Red: Nur Aini
Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek menekankan agar semua pihak fokus pada temuan kasus tuberkulosis (TBC) pada pasien yang selama ini belum teridentifikasi untuk segera ditangani dan diobati sampai sembuh.

"Fokus pencegahan dan pengendalian TBC adalah penemuan kasus dan pengobatan. Tolong temukan penderita TBC, diobati sebaik-baiknya sampai sembuh, betul-betul harus sampai sembuh agar terhindar dari resistensi," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek pada puncak peringatan Hari TBC Sedunia di Monumen Nasional Jakarta, Sabtu (24/3).

Dalam siaran pers Kementerian Kesehatan, Menkes menekankan kegiatan penemuan aktif di lapangan yang dilakukan oleh kader dan petugas kesehatan di 34 provinsi sejak minggu pertama hingga minggu ketiga bulan Maret, telah melakukan upaya Ketuk Pintu yaitu mendatangi langsung ke rumah-rumah untuk melakukan pemeriksaan gejala TBC dari kontak pasien. Dari kegiatan tersebut ditemukan 20.909 terduga TBC dan 1.857 di antaranya teridentifikasi positif TBC.

Menkes mengatakan kegiatan deteksi dini ini selaras dengan semangat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang perlu menjadi suatu kegiatan terpadu dan memperkuat Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Pada peringatan Hari TBC Sedunia 2018 di Monumen Nasional Menkes Nila juga mengapresiasi Deklarasi Komitmen PKK seluruh Indonesia dalam Pencegahan TBC yang dibacakan oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.

Pada momen yang sama, Deputi Bidang Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priyohutomo menyerahkan 15 alat untuk memonitor pengobatan TBC resisten obat (RO) berupa mesin audiometri dan EKG kepada 15 rumah sakit milik pemerintah. Penyerahan mesin yang merupakan bantuan dari dunia usaha dan swasta ini dilatarbelakangi oleh beban TBC RO yang semakin tinggi di Indonesia.

Berdasarkan laporan WHO 2017 diperkirakan ada lebih dari 1 juta kasus TBC di Indonesia, namun belum separuhnya terlaporkan ke Kementerian Kesehatan. Karena itu, Kemenkes mengampanyekan gerakan Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC yang sangat perlu dipahami dan dilakukan oleh seluruh masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement