Jumat 23 Mar 2018 14:01 WIB

Presiden Panggil Bekraf dan Mira Lesmana Bahas Film Anak

Presiden akan memberi dukungan bagi film anak yang akan digarap Mira.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Bekraf Triawan Munaf dan sutradara film Mira Lesmana usai bertemu Presiden Joko Widdo, Jumat (23/3), membahas film dan lagu anak.
Foto: Republika/Desscy Suciati
Kepala Bekraf Triawan Munaf dan sutradara film Mira Lesmana usai bertemu Presiden Joko Widdo, Jumat (23/3), membahas film dan lagu anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) prihatin terhadap tontonan anak-anak zaman sekarang yang justru menikmati lagu dan film dewasa. Karena itu, Presiden Jokowi memanggil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (Bekraf) dan produser film Mira Lesmana di Istana Merdeka, Jumat (23/3).

"Bapak Presiden sudah dua kali menelepon saya, kegelisahan beliau tentang kok nggak ada film anak, kok nggak ada lagu anak. Padahal film nasional lagi naik... Ya, itu sangat keliatan kok sekarang yang dikonsumsi lagu-lagu dewasa oleh anak-anak," ujar Triawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Untuk menghidupkan kembali film anak nasional, Bekraf pun menggandeng Mira Lesmana dan sutradara film Riri Riza untuk menggelar lomba cipta lagu anak yang nantinya digunakan sebagai soundtrack di film 'Kulari ke Pantai'. "Film ini, untuk ada kaitannya sama lagu kita akan bikin lomba cipta lagu anak, yang diikuti oleh dewasa tentunya," ujarnya.

Presiden pun juga memberikan dukungannya untuk menghidupkan kembali lagu dan film anak. Sebagai bentuk dukungan Presiden, kata Triawan, rencananya Jokowi juga akan mengunjungi proses syuting film 'Kulari ke Pantai'.

Triawan menjelaskan, di era saat ini dengan perkembangan teknologi dan sosial media, pemerintah sulit mengendalikan tayangan-tayangan yang ada. Termasuk tayangan dari saluran luar negeri. Karena itu, lanjutnya, upaya untuk menghidupkan kembali lagu dan film anak nasional harus segera dilakukan.

Ia menyebut, saat ini jumlah penonton film nasional meningkat dari 16 juta penonton pada 2015 menjadi 42,7 juta penonton pada 2017. Triawan berharap, film tersebut menjadi titik perubahan bagi tayangan untuk anak-anak.

Sementara itu, produser film Mira Lesmana menambahkan, film anak nasional saat ini bersaing dengan film dari luar negeri. Ia pun berharap, film anak Indonesia dapat menyaingi film buatan luar negeri dengan memasukkan berbagai nilai positif bagi perkembangan anak. Sehingga, anak-anak juga tertarik untuk menyaksikan film anak nasional.

"Mungkin selama ini saingan kita kan kebanyakan film-film seru dari luar dan kita harus bisa menyaingi itu sehingga membuat anak-anak mau datang," katanya.

Ia juga berharap, melalui film ini, anak-anak dapat belajar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Sebab, menurut dia, tak sedikit anak-anak saat ini yang justru kesulitan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement