Senin 19 Mar 2018 17:35 WIB

Dingin dan Asri, Sensasi Menginap di Caravan Taman Safari

Menginap di Caravan memberikan privasi karena berjauhan dengan kamar lain.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Suasana Caravan, Taman Safari, terasa sejuk dan nyaman karena dikelilingi oleh lingkungan yang asri.
Foto: Republika/Eko Supriyadi
Suasana Caravan, Taman Safari, terasa sejuk dan nyaman karena dikelilingi oleh lingkungan yang asri.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dingin, sejuk dan asri, itulah kesan pertama yang dirasakan bila menginjakkan kaki di Caravan, Taman Safari, Bogor. Lokasinya memang berada di antara lembah di kaki Gunung Pangrango yang dingin.

Caravan merupakan sebuah konsep penginapan berbentuk boks mobil, yang didesain layaknya hotel. Berada di ketinggian di atas 1.000 mdpl, Caravan ini tak memasang AC di dalamnya. Sebab, suhu di tempat tersebut sudah cukup dingin, terutama malam hingga pagi hari.

Tempat ini pun cocok menjadi sarana penghilang stres karena posisinya terpisah dari unit lainnya. Dikelilingi pohon-pohon yang rindang dan terdapat sungai di depannya, membuat pikiran menjadi tenang dan nyaman. ''Tempatnya sejuk, dingin, dan asri,'' ucap Hanum, pengunjung asal Depok, kepada Republika.co.id, di Taman Safari, Bogor.

Ia mengatakan, memilih mencoba Caravan karena penasaran menginap di penginapan yang satu lokasi dengan Taman Safari itu. Harganya pun terbilang ramah di kantong untuk ukuran penginapan keluarga, yang kapasitas empat orang.

Harganya sekira Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu, tergantung dari jenis dan waktu menginap. Harga tersebut terbilang murah jika merasakan fasilitas yang terdiri atas satu kamar untuk dua orang serta dua kasur tingkat di ruang tamu, termasuk televisi dan toilet.

Juned, yang juga pengunjung asal Depok, mengaku menginap di Caravan bisa menjadi tempat yang tepat jika ingin meikmati Taman Safari. Sebab, jalur menuju lokasi tersebut kerap kali macet, apalagi saat akhir pekan.

''Kalau menginap dulu di sini kan praktis. Jadi, tenang untuk masuk ke Taman Safari-nya. Enggak harus macet-macetan dulu,'' katanya.

Direktur sekaligus pemilik Taman Safari Indonesia Frans Manansang mengungkapkan, konsep Caravan tersebut sudah ada sejak tahun 1990. Namun, ketika itu bentuknya masih guesthouse dan bungalo. Setelah itu, baru dikembangkan menjadi rumah pohon, rumah hijau, dan Caravan.

''Memang untuk Caravan tidak seperti hotel yang satu ruangan bersebelahan. Sehingga, orang lebih merasakan privasi, jauh dari gangguan, kebisingan. Memang banyak yang memilih Caravan karena unik, udaranya juga 'menjual', itu sensasinya,'' ucap Frans.

Ia menambahkan, ada 25 unit Caravan dari berbagai jenis, mulai dari unit standar untuk keluarga, lalu desain seperti badak untuk dua orang, serta model bus. Desain tersebut dibuat agar pengunjung memiliki banyak pilihan dengan fasilitas yang lengkap. Menurut dia, per bulan rata-rata okupasinya mencapai 150 unit per bulan.

''Kita bicara Natal saja itu sudah full dari jauh-jauh hari. Kalau bukan malam Minggu, yang tanggal merah juga ramai. Rata-rata keluarga, ada juga yang grup,'' ujarnya.

photo
Suasana Caravan, Taman Safari, terasa sejuk dan nyaman karena dikelilingi oleh lingkungan yang asri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement