REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN — Wisatawan domestik dan mancanegara ramai mengunjungi objek wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, sehari setelah libur Hari Suci Nyepi atau Ngembak Geni. Tampak ribuan pelancong datang menikmati panorama pura di atas tebing yang terlihat indah saat matahari mulai terbenam di objek wisata setempat, Ahad (18/3).
Berdasarkan pantauan, selain menikmati keindahan panorama alamnya, wisatawan juga terlihat asyik berswafoto dengan latar pemandangan pura setempat yang sangat indah untuk diabadikan saat matahari mulai terbenam. Wisatawan yang datang ke objek wisata yang terkenal hingga penjuru dunia ini, juga terlihat bersantai di sekitar taman dekat area Pura Enjung Galuh itu sambil membawa bekal yang dibawa dari rumah atau dibeli di sekitar area objek wisata setempat.
Sebelum masuk ke kawasan objek wisata itu, wisatawan harus membeli tiket terlebih dahulu di loket yang dikelola DTW Tanah Lot. Harga tiket masuk wisatawan domestik anak-anak dikenakan biaya Rp 15.000 per orang dan Rp 20.000 per orang untuk dewasa.
Untuk wisatawan mancanegara, harga tiket masuk dikenakan tarif untuk dewasa Rp 60.000 dan anaka-anak Rp 30.000 per orang. Untuk tiket masuk mobil roda empat dikenakan biaya Rp 5.000 per unit, bus pariwisata Rp 10.000 dan sepeda motor Rp 3.000 per unitnya.
Di area parkir juga terlihat sejumlah kios-kios pedagang makanan maupun minuman dan cenderamata berjejer rapi yang telah ditata dengan apik oleh pengelola objek wisata setempat. Alhasil, membuat suasana nyaman saat datang ke objek wisata di Kabupaten Tabanan ini.
Salah satu wisatawan domestik asal Jakarta, Andi Firman mengatakan, dirinya datang ke Pulau Dewata saat perayaan Hari Raya Nyepi dan berwisata ke objek wisata Tanah Lot bersama keluarganya. "Kami bersama keluarga datang ke Bali untuk melihat suasana pawai ogoh-ogoh di Kuta dan berlibur ke sini untuk menikmati keindahan sunset di Tanah Lot," katanya.
Pesawat udara lepas landas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (18/3). Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali beroperasi setelah ditutup selama 24 jam saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)