REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sepeda merupakan transportasi hijau yang mudah dikendarai. Banyak negara saat ini berperang mengurangi emisi gas rumah kaca. Terlepas dari kenyataan semakin sempitnya ruang dan lahan di perkotaan, jalur sepeda menjadi tak begitu populer di banyak negara.
Jalur sepeda di kota-kota sekarang banyak diserobot oleh motor. Harga tanah pun terlalu mahal untuk membangun parkiran sepeda dengan kapasitas cukup besar. Itulah sebabnya parkir sepeda jarang dijumpai di kota-kota, sebab pemarkir sepeda sering kali dianggap mengganggu akses jalan.
Dilansir dari Soranews24, Jumat (16/3), perusahaan Jepang, Giken kemudian mengembangkan eco-cycle, sistem parkir sepeda bawah tanah anti gempa. Beberapa manfaat dari parkiran unik ini adalah menghemat ruang dan desainnya kuat. Lokasinya sengaja ditempatkan di titik-titik yang relatif dekat dengan stasiun kereta atau pusat-pusat perbelanjaan.
Kedua, mendukung kota ramah lingkungan. Penggunaan kendaraan ekologis tidak merusak pemandangan kota. Desainnya memerhatikan kualitas lingkungan di mana ruang atasnya bisa digunakan sebagai taman kota.
Ketiga, pengamanan maksimal. Sistem dropping off atau retrieving sepeda diotomatisasi oleh kontrol komputer. Keamanan dan keselamatan sepeda penumpang dijamin oleh beberapa lapis sensor. Keamanannya tinggi dan jauh dari risiko pencurian dan pengrusakan.
Keempat, waktu yang diperlukan untuk menyimpan dan mengambil kembali sepeda dari parkiran bawah tanah ini rata-rata hanya 13 detik. Ini tentu saja tak membutuhkan bantuan juru parkir.
Kelima, biaya operasionalnya rendah karena tidak perlu tenaga kerja khusus. Konsep eco-cyle tak hanya mewakili ekologi, tapi juga ekonomi. Keenam, konstruksinya sederhana dan cepat. Getaran, kebisingan, dan tombol-tombol eco-cycle ini dibuat antibising sehingga tak akan menggangu kenyamanan sekitarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika