Ahad 11 Mar 2018 22:47 WIB

Kimia Farma Genjot Penjualan Produk Bedak Antiseptik

Pada 2016 nilai penjualan produk bedak antiseptik tembus Rp 300-400 miliar.

Logo Kimia Farma
Logo Kimia Farma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Kimia Farma (KF) siap menggenjot tingkat penjualan produk bedak tabur antiseptik untuk mencapai target pangsa pasar 20-25 persen hingga 2020.

Direktur Pengembangan Bisnis PT KF Pujianto mengatakan saat ini pihaknya memegang 11 persen dari pangsa pasar produk bedak tabur antiseptik nasional.

"Kami menargetkan terjadi peningkatan hingga mencapai 20 sampai 25 persen secara bertahap hingga 2020," katanya di Jakarta, Ahad (11/3).

Pujianto mengaku optimistis mampu mencapai target peningkatan penjualan produk tersebut karena didukung jaringan distribusi yang luas hingga ke pelosok tanah air.

Saat ini, Kimia Farma memiliki 47 cabang penjualan dan distribusi di Indonesia, kemudian lebih dari 1.000 apotik Kimia Farma yang menjadi salah satu titik penjualan.

"Nantinya kami akan meningkatkan jalur distribusi tidak hanya melalui apotik namun juga ritel-ritel modern," ujar Pujianto.

Sementara itu, Marketing Manajer OTC dan Herbal Kimia Farma Rizal Ginanjar mengatakan pada 2016 nilai penjualan produk bedak antiseptik mencapai Rp 300-400 miliar.

Oleh karena itu, tambahnya, dengan target peningkatan penjualan hingga 25 persen tersebut pihaknya siap melakukan berbagai upaya antara lain fokus di daerah-daerah potensial pasar produk bedak antiseptik.

Selama ini, daerah-daerah pantai atau pesisir merupakan salah satu pasar potensial produk bedak tabur antiseptik karena kondisi cuaca yang panas mengakibatkan badan cepat berkeringat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement