REPUBLIKA.CO.ID, DAVO -- Kopi Indonesia menjadi primadona dalam puncak perayaan Ulang Tahun Kota Tagum dan Musikahan International Festival (Festival Seni dan Budaya) di Tagum City, Filipina. Banyak pengunjung yang antre untuk bisa mencicipi kopi khas Indonesia.
"Kopi Indonesia ternyata sangat digemari para pengunjung bahkan beberapa di antaranya sampai dua kali antre untuk dapat mencicipi nikmatnya rasa dan aroma kopi Indonesia," kata Konsul Jenderal RI di DavaoCity Berlian Napitupulu melalui siran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (9/3).
Lebih dari 2000 pengunjung dari pelbagai kalangan memadati gedung New City Hall of Tagum. Mereka meramaikan acara yang diikuti olehtujuh negara, Afrika Selatan, Jepang, Jerman Korea Selatan, Malaysia, RRT, dan termasuk Indonesia.
Namun, demikian hanya dua negara yang membuka pavilion, yaitu Indonesia dan Malaysia. KJRI Davao City kali pertama melakukan pameran dagang, investasi, dan pariwisata di Tagum.
Salah satu yang dihadirkan dalam paviliun Indonesia deretan produk makanan dan minuman (F&B). Salah satu di antaranya adalah produk kopi unggulan Indonesia yang belum memiliki agen atau distributor di Filipina seperti Kopi Indo Caf, Kapal Api, dan Luwak White Coffee.
"Dengan mengikuti pameran ini, kami mendapat informasi penting bahwa terdapat peluang bagi produk kopi Indonesia yang belum masuk ke Mindanao untuk penetrasi dan ekspansi ke pasar setempat. Soalnya penduduk setempat juga adalah penggemar kopi," kata Berlian.
Disamping mempromosikan produk Indonesia, Konjen dan Staf KJRI Davao City juga turun langsung untuk mempromosikan 10 objek wisata utama Indonesia. Kemudian, KJRI Davao pun telah menampilkan Tari Indang Badinding (Sumatra Barat), Goyang Mogie (Maluku) dan Goyang Aster (Papua) pada acara pembukaan.