REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Wisata susur Sungai Mentaya yang terus dipromosikan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kini mulai diminati pelancong mancanegara yang datang ke daerah itu.
"Akhir pekan lalu ada delapan wisatawan asal Jerman yang menikmati susur sungai. Mereka memang datang ke Sampit untuk acara keagamaan, tapi mereka tertarik ingin menikmati wisata susur sungai, jadi kami dampingi mereka. Ternyata mereka sangat senang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit, Sabtu (3/3).
Wisata susur Sungai Mentaya menjadi salah satu wisata yang kini gencar dipromosikan. Kedatangan wisatawan asing menikmati wisata di sungai yang membelah kota Sampit tersebut, diharapkan berdampak positif dengan makin dikenalnya wisata susur sungai hingga ke manca negara.
Wisata ini dimulai dari Dermaga Habaring Hurung yang berdampingan dengan Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit. Wisatawan bisa menyewa perahu tradisional yang disebut kelotok, atau jika dengan jumlah peserta cukup banyak maka bisa menggunakan kapal wisata berukuran besar yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Kapal menyusuri bantaran sungai dengan melintasi berbagai objek penting seperti objek wisata kota yakni ikon patung jelawat, Pelabuhan Sampit, perkampungan, landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit, hingga singgah di dermaga objek wisata hutan Sagonta Kota di Kelurahan Baamang Hulu.
Puas menikmati pemandangan hutan yang masih asli tersebut, kapal menyeberang sungai membawa wisatawan menuju pusat kerajinan ukiran kayu khas Kotawaringin Timur. Rute kemudian dilanjutkan menuju pasar di Desa Pelangsian, lalu menyisir sungai dan kembali ke dermaga pemberangkatan awal.
Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan berbeda, seperti aktivitas masyarakat di pinggir sungai, hilir mudik moda transportasi sungai, pemandangan alam. Suasana itu sangat menarik, terlebih bagi mereka yang selama ini dipusingkan oleh rutinitas di tempat kerja sehingga memerlukan waktu untuk bersantai.
Untuk mengembangkan wisata susur sungai, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggandeng instansi lain. Dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan studi penguatan untuk pengembangan wisata susur sungai.
"Nanti akan ada dermaga khusus melayani susur sungai. Tim percepatan pengembangan destinasi wisata juga dibentuk. Kami menilai, sudah ada perkembangan meski belum signifikan," kata Fajrurrahman.
Fajrurrahman berterima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang ikut peduli membantu promosi dan mengembangkan pariwisata, khususnya susur sungai. Dengan makin dikenalnya wisata susur sungai, maka diharapkan dapat meningkatkan pengunjung sehingga berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat daerah.
Fajrurrahman yakin pariwisata mampu menjadi sektor andalan baru untuk mendongkrak pendapatan asli daerah. Sektor ini menjadi solusi untuk meningkatkan pemasukan ketika kini sektor lain mulai lesu.