Jumat 02 Mar 2018 22:15 WIB

Meghan Markle Luruskan Kesalahan Pemberdayaan Perempuan

Perempuan memiliki kekuatan untuk berdaya dan bersuara.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Meghan Markle
Foto: EPA
Meghan Markle

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meghan Markle mulai terjun aktif dalam yayasan yang akan berjalan bersama anggota-anggota kerajaan lainnya. Belum resmi bergabung, dia sudah membuka suara untuk pemberdayaan perempuan.

Dalam acara Forum Royal Foundation, Meghan bersama tuangannya Pangeran Harry, dan calon kakak iparnya Pangeran William serta Kate Middleton membicarakan tentang Royal Foundation dan rencana masa depannya untuk berkontribusi sebagai anggota kerajaan. Salah satu sesi acara tersebut diisi dengan tanya jawab, dan Markle mengambil suara untuk meluruskan masalah pemberdayaan perempuan. Dengan tegas dia menyatakan, jika perempuan sejatinya memiliki kekuatan untuk berdaya dan bersuara.

"Saya mendengar banyak orang mengatakan ketika berbicara tentang pemberdayaan anak perempuan, menemukan dan mengetahui nilai dan pemberdayaan perempuan. Anda akan sering mendengar orang mengatakan,'Nah, Anda membantu wanita menemukan suara mereka.' Saya pada dasarnya tidak setuju dengan hal itu karena wanita tidak perlu menemukan suara, mereka memiliki suara," ujar mantan bintang "Suits" tersebut, dikutip dari E! News, Jumat (2/3).

Bagi Markle, perempuan diberdayakan untuk menggunakan suara tersebut, bukan untuk menemukannya. Orang-orang pun perlu didorong untuk mendengarkan suara yang dilontarkan oleh perempuan.

"Saya pikir saat ini dalam iklim yang kita lihat dengan begitu banyak kampanye, dengan #MeToo dan Time's Up, tidak ada waktu yang lebih baik daripada benar-benar terus menyoroti wanita yang merasa diberdayakan dan orang benar-benar membantu untuk mendukung mereka termasuk pria," kata Markle mencoba mencolek pergerakan di industri hiburan.

Dengan langkah-langkah pemberdayaan itu membuat perbedaan besar yang sangat luar biasa. Markle pun mengaku tidak sabar untuk memulai program kampanye tentang perempuan dan anak sebagai anggota kerajaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement