Jumat 02 Mar 2018 19:03 WIB

TSTJ Diminta Perbaiki Sanitasi Taman Satwa

Wali kota ingin TSTJ membuat pengolahan limbah yang modern

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas memasukkan satwa koleksi baru Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) berupa seekor rusa tutul (Axis axis) ke dalam salah satu kandang di TSTJ Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/3).
Foto: Antara/Maulana Surya
Petugas memasukkan satwa koleksi baru Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) berupa seekor rusa tutul (Axis axis) ke dalam salah satu kandang di TSTJ Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo meminta manajeman Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) untuk membenahi sanitasi taman satwa. Menurutnya, masih didapati limbah kotoran hewan langsung dibuang ke anak sungai Bengawan Solo tanpa dilakukan pengolahan.

Rudyatmo ingin, TSTJ membuat pengolahan limbah yang modern. "Bengawan Solo harus bersih tak ada kotoran, tak ada bau. Karenanya saya minta TSTS jangan sampai bau bagaimana. Kalau masih bau itu namanya kebun binatang bukan taman satwa," kata Rudyatmo pada Jumat (2/3).

Rudyatmo juga meminta manajemen TSTJ  melakukan penataan kandang sesuai zona, terutama menyiapkan lahan untuk lokasi pengolahan limbah kotoran hewan. Dia menjelaskan, manajemen TSTJ bisa membuat saluran limbah di masing-masing kandang hewan yang dapat menyalurkan limbah langsung ke pengolahan limbah.

Setelah proses pengolahan, limbah yang tak berbau bisa dibuang ke anak sungai Bengawan Solo.  "Itu kan hal mudah, mengolah kotoran hewan lebih mudah dari limbah pabrik," katanya.

Menanggapi hal itu, Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo pun mengaku siap untuk membuat sanitasi pengolahan limbah hewan. Terlebih, tahun ini TSTJ  menerima penyertaan modal dari Pemkot Solo sebesar Rp 3 miliar  dan dana bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup sebesar Rp 2 miliar. "Sesuai arahan, siap kita perbaiki sistem sanitasinya," tutur Bimo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement