REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan fasilitas transportasi massal yang dipadukan dengan kawasan hunian kini tengah digiatkan pemerintah. Konsep yang dikenal dengan istilah transit oriented development (TOD) ini kelak diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas di ibu kota dan meningkatkan produktivitas warganya.
Sigit Irfansyah, Direktur Perencanaan dan Pengembangan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Kementerian Perhubungan RI dalam sebuah diskusi transportasi massal mengatakan, pihaknya mendorong beberapa kawasan untuk segera melakukan penanganan terkait permasalahan lalu lintas dan kebutuhan serta fasilitas pendukung transportasi publik.
Di Jabodetabek telah dilakukan beberapa upaya uang mendorong percepatan pelayanan angkutan umum melalui Jabodetabek Airport Connection (JAC) dan Jakarta Railway Center (JRC), serta penanganan stasiun kereta dengan konsep integrasi. Ketika memilih sebuah hunian, alternatif jalur commuter line, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) harus menjadi perhatian.
Yoga Adiwinarto, Country Director Institute for Transportation and Development Policy. menilai pembangunan hunian berbasis TOD saat ini memang tengah diminati. Banyak dari pengembang melirik potensi hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik. "Kondisi ini akan memudahkan masyarakat atau penghuninya dalam membangun daerah tersebut,” katanya.
Yoga menambahkan, masyarakat ketika berencana membeli hunian harus mempertimbangkan akses transportasi yang tersedia di lokasi tersebut. Sebuah kawasan hunian dengan kemudahan akses transportasi yang baik akan sangat diminati.
Tolak ukur masyarakat adalah pembangunan infrastruktur transportasi commuter line, mass rapid transit (MRT), light rapid transit (LRT) dan bus rapid transit (BRT). "Tapi masalah MRT masih terganggu oleh fasilitas menuju MRT, " katanya.
Budi Yanto Lusli, President Director Synthesis Development dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/2) menyambut baik gagasan tersebut.
Sebagai pengembang, pihaknya menyadari diperlukan sinergi semua kalangan, pemerintah, operator, lembaga profesional dan pengembang untuk memiliki pemahaman yang sama tentang sistem transportasi masa depan sebagai bagian dari solusi hunian modern. "Kolaborasi ini diharapkan mampu mengembangkan kawasan seperti Prajawangsa City sebagai kawasan superblok yang mudah diakses di Cijantung," katanya.