REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Lady Bird tentang gadis remaja bernama Christine yang berproses menemukan jati diri telah tayang di Indonesia mulai 28 Februari 2018. Ada banyak hal positif dan inspiratif yang bisa dimaknai dari film tersebut.
Sinema drama ini pun berjaya mendapatkan penghargaan Film Musikal/Komedi Terbaik di ajang Golden Globe Awards 2018. Berikut sederet fakta menarik dari Lady Bird yang mendapat rating 99 persen di laman Rotten Tomatoes.
Debut sutradara
Film Lady Bird merupakan debut awal aktris Greta Gerwig menjadi sutradara solo. Pada 2008, pemeran film Greenberg itu pernah menjadi co-director dalam film Nights and Weekends bersama sutradara Joe Swanberg.
Tentang Sacramento
Gerwig menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menuliskan naskah film yang semula setebal 350 halaman dan berjudul Mothers and Daughters. Ia sengaja memilih latar di kota kelahirannya yaitu Sacramento, California, Amerika Serikat.
Semi-autobiografi
Gerwig mengakui Lady Bird sebagai kisah semi-autobiografi yang terinspirasi dari pengalaman dan kehidupannya. Adegannya tidak benar-benar sama, tetapi memiliki inti serupa dengan hal-hal yang ia ketahui.
Karakter kuat tokoh utama
Christine alias Lady Bird diperankan dengan sangat kuat oleh aktris Saoirse Ronan. Gerwig berjumpa Ronan di Festival Film Internasional Toronto pada 2015 dan segera yakin pemeran 23 tahun itu cocok sebagai tokoh utama.
Memoar masa remaja
Penonton dewasa mungkin akan merasa terhubung dengan sosok Christine yang amat naif dan pemberontak di masa remajanya. Gerwig pun menyatakan ingin menjadikan film semacam memoar masa remaja yang menonjolkan para tokoh perempuan.
Cinta ibu
Selain pencarian jati diri, film amat menonjolkan hubungan antara Lady Bird dan ibunya, Marion (Laurie Metcalf). Film akan menunjukkan dengan nyata bahwa cinta ibu, seperti apapun bentuk yang diperlihatkan, akan selalu mengiringi dan abadi.