REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai telah menjadi rumah bagi gedung tertinggi, pulau buatan, dan hotel pertama di dunia yang dilengkapi hutan hujan buatan. Sederet bangunan menakjubkan itu rupanya belum cukup membuat negara ini berpuas hati. Kini, Dubai juga menjadi rumah bagi tamah hiburan (theme park) terbesar di dunia.
Laporan Business Insider yang dikutip Independent menyebut tamah hiburan bernama IMG Worlds of Adventure itu menempati lahan seluas 1,5 juta kaki atau setara luas 28 lapangan rugby. Dibangun pada 31 Agustus 2016. Taman ini mengambil tema cuplikan karakter dari Cartoon Network dan Marvel Disney. Biaya yang digelontorkan untuk taman indoor terbesar itu pun mencapai angka fantastis yakni satu juta dolar AS.
Dana itu dirogoh dari kantong pengusaha bernama Sheikh Muhammed bin Rashid pada Agustus 2016. Taman indoor tersebut dikelilingi fasilitas premium seperti hotel mewah dan pusat perbelanjaan kelas atas. Di taman itu juga disediakan 12 bioskop dengan layar IMAX.
Ukuran taman yang amat besar mampu menampung 30 ribu pengunjung per hari. Terdapat 25 toko dan 28 restoran dan bar untuk melayani kebutuhan pengunjung taman. Melalui IMG Worlds of Adventure, pemerintah Uni Emirat Arab memprediksi pendapatan akan naik 78 persen atau 837 juta dolar AS pada 2019 mendatang. Indoor theme park ini sengaja didesain sebagai pusat daya tarik wisata di Dubai.
Taman ini terbagi atas empat zona yakni Marvel, Cartoon Network, Lost Valley-Dinosaur Adventure, dan IMG Boulevard. Beragam wahana permainan unik ditawarkan termasuk velociraptor rollercoaster yang membawa para penumpangnya berkeliling taman sebelum melesat cepat melintasi gurun.
Rollercoaster ini punya akselerasi fantastis karena dapat mencapai kecepatan 100 kilometer per jam hanya dalam 2,5 detik. Hotel berhantu juga menjadi wahana yang cukup menantang. Di sudut lain taman, pengunjung dapat melihay karakter klasik Cartoon Network seperti Powerpuff Girls duduk berdampingan dengan Hulk dan Spiderman yang dikenal sebagai pahlawan Marvel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika