Senin 26 Feb 2018 14:17 WIB

Rasa Keibuan Membuat Sel Wanita Lebih Tua 11 Tahun

Mereka yang telah melahirkan menunjukkan bukti tanda genetik yang berubah.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
Hubungan ibu dan anak. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Hubungan ibu dan anak. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Melahirkan akan menghasilkan perubahan signifikan pada pikiran dan tubuh wanita. Namun, hal utama dari rasa keibuan bisa jauh lebih besar daripada yang pernah disadari.

Analisis baru DNA yang dikumpulkan dari hampir dua ribu wanita usia subur di Amerika Serikat, mereka yang telah melahirkan menunjukkan bukti tanda genetik yang berubah. Mereka yang melahirkan menunjukkan percepatan penuaan secara signifikan.

Ahli epidemologi George Mason University, Anna Pollack terkejut menemukan hasil itu. Sebab itu setara dengan sekitar 11 tahun penuaan sel yang dipercepat.

Pollack dan timnya menganalisis data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES). Ketika mereka memeriksa data dari periode 1999-2002 di mana survei tersebut mencakup pengukuran penanda genetik yang disebut telomere. Telomere adalah daerah molekuler yang berfungsi sebagai penutup ujung kromosom dari paparan sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dalam vena itu, panjang telomere diambil sebagai penanda berapa usia manusia pada tingkat sel. Telomere yang lebih lama dianggap lebih baik, telomere yang lebih pendek dikaitkan dengan hasil seperti kanker, penyakit jantung, dan penurunan kognitif.

Tim menemukan mereka menyesuaikan diri dengan usia, etnisitas, pendidikan, status merokok, dan sebagainya. Wanita yang telah melahirkan setidaknya satu anak memiliki telomere rata-rata 4,2 persen lebih pendek dari wanita yang tidak melahirkan anak.

Rata-rata ini berarti perbedaan yang disesuaikan dari 116 wanita yang telah melahirkan menurut para periset setara dengan 11 tahun penuaan sel yang dipercepat.

Pemendekan telomere yang terkait dengan persalinan ini bahkan lebih besar dari apa yang sebelumnya telah diamati dalam penelitian yang berhubungan dengan merokok dan obesitas. Terlebih lagi dalam penelitian ini, pemendekan telomere tampak bervariasi tergantung jumlah anak yang dilahirkan oleh wanita.

"Kami menemukan wanita yang memiliki lima atau lebih anak memiliki telomere yang lebih pendek dibandingkan mereka yang tidak memiliki keduanya dan relatif lebih pendek dibandingkan mereka yang memiliki satu, dua, tiga, atau empat," kata Pollack, dikutip dari Science Alert.

Perlu diingat karena sifat pengamatan penelitian, tidak dapat menyimpukan efek akibat dan hanya korelasi. Setidaknya satu penelitian lagi telah menghasilkan hasil yang kontradiktif.

Yakni penelitian masyarakat Maya Kaqchikel di Guatemala pada 2016 menemukan wanita di masyarakat dengan anak-anak yang masih hidup memiliki telomere yang lebih panjang. Hal ini menunjukkan memiliki anak benar-benar dapat melindungi wanita dari penuaan sel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement