Senin 19 Feb 2018 22:57 WIB

Fadli Zon: IBF Harus Mampu Bangkitkan Peradaban Islam

Peradaban Islam maju karena budaya literasi, membaca dan menulis.

Pengurus Ikapi DKI dan Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2018 melakukan audiensi kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Senin (19/2).
Foto: Dok Ikapi DKI
Pengurus Ikapi DKI dan Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2018 melakukan audiensi kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Senin (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fadli Zon, mendukung kegiatan penyelenggaraan Islamic Book Fair (IBF) 2018. Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini berharap, Islamic Book Fair mampu membangkitkan kembali sejarah keemasan peradaban Islam.

“Peradaban Islam maju karena budaya literasi, membaca dan menulis. Maka saat ini, harus ditingkatkan lagi kemajuan peradaban Islam tersebut,” ujar Fadli Zon saat menerima audiensi dan silaturahim pengurus Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta dan Panitia Islamic Book Fair, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/2).

Rombongan Pengurus Ikapi DKI dipimpin oleh Hikmat Kurnia, selaku ketua, didampingi Mahmud Anis Baswedan, ketua panitia Islamic Book Fair ke-17. Juga hadir Ketua Dewan Pertimbangan Ikapi DKI HE Afrizal Sinaro, Bendahara Ikapi Endah P, dan Koordinator Humas Ikapi Syahruddin.

Fadli Zon mengatakan, para intelektual Muslim seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Al Farabi, hingga Imam Al-Ghazali adalah tokoh sejarah  kemajuan peradaban Islam di masa lalu. “Kita berharap, melalui Islamic Book Fair ini, kejayaan Islam di Indonesia, khususnya, bisa semakin lebih maju lagi,” terangnya.

Ia menyebutkan bagaimana Ibnu Sina mengulas tentang ilmu kedokteran, Al-Khawarizmi menemukan angka nol, dan lain sebagainya. “Kita berutang budi kepada mereka. Bayangkan saja, komputer tidak akan ditemukan, laptop, bahkan kalkulator tak mungkin ada sampai saat ini, jika tokoh Islam seperti Al-Khawarizmi tidak menemukan angka nol,” ungkapnya.

Karena itulah, lanjut Fadli Zon, Islamic Book Fair menjadi momentum bagi umat Islam di Indonesia untuk memajukan peradaban Islam d Tanah Air ini. “Saya sangat antusias dan mendukung sepenuhnya kegiatan Islamic Book Fair ini. Dan saya sangat bangga bisa terlibat dalam penyelenggaraan Islamic Book Fair 2018 ini,” kata dia.

Islamic Book Fair ke-17 akan diselenggarakan pada 18-22 April mendatang di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pameran buku Islam terbesar di Tanah Air tahun 2018 ini diperkirakan akan diikuti sebanyak 267 peserta yang terdiri atas penerbit buku, perbankan, properti syariah, busana Muslim, mainan anak, makanan halal, dan lain sebagainya.

Setiap tahun, pameran buku Islam ini mampu menarik pengunjung ratusan ribu orang, baik anak-anak sekolah, karyawan, mahasiswa, orang tua, maupun kalangan lainnya. “Islamic Book Fair merupakan pameran buku Islam terbesar di Tanah Air, bahkan di dunia,” kata Hikmat Kurnia.

Hikmat mengungkapkan, pameran buku sejenis, baik yang diselenggarakan di Indonesia maupun di luar negeri seperti Frankfurt Book Fair, Cairo Boook Fair, Beijing Book Fair, Bologona Book Fair, jumlah pengunjung berkisar 200 ribuan orang. “Islamic Book Fair di Jakarta, mampu menyedot pengunjung hingga 400 ribu orang,” ungkapnya.

Ketua Panitia IBF 2018, M Anis Baswedan menerangkan, pameran buku Islam di Tanah Air ini sudah menjadi tradisi dan destinasi wisata bagi umat Islam. “Setiap tahun, ribuan pengunjung datang dari berbagai pelosok daerah, baik santri maupun kalangan umum,” terangnya.

Tak hanya itu, kata Anis, pengunjung dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, Cina, juga sering datang dan hadir di acara Islamic Book Fair. “Umumnya, mereka mencari buku-buku Islam terbaik dari Tanah Air,” kata Anis Baswedan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement