REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produser film Guru Ngaji Rosa Rai Djalal mengatakan sebagian keuntungan dari penjualan tiket akan disumbangkan kepada guru-guru ngaji yang masih hidup dalam keadaan kurang mapan.
"Kita tahu masih banyak guru ngaji yang hidup dalam keadaan kurang mumpuni, untuk itu sebagian keuntungan dari film ini akan kami berikan kepada guru ngaji," kata Rosa di Jakarta, Senin (19/2).
Dia mengatakan bantuan tersebut akan disalurkan melalui Dompet Dhuafa. Tak hanya bermitra dengan Dompet Dhuafa, Chanex Ridhall sebagai rumah produksi film tersebut bekerja sama dengan Bank BJB untuk memberangkatkan 25 guru ngaji pergi umrah dan memberikan 100 tabungan kepada guru ngaji pilihan penonton.
"Bantuan tersebut diberikan Bank BJB untuk para guru ngaji, caranya setiap penonton dapat memotret tiket film dan mengirimnya ke media sosial "Guru Ngaji" untuk mengusulkan guru ngajinya masing-masing," kata dia.
Film tersebut menceritakaan Mukri (Donny Damara), seorang guru ngaji yang ikhlas mengajar ngaji, namun untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dia terpaksa mengambil kerja sampingan sebagai badut. Hal tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan keluarganya dan lingkungan tempat tinggalnya. Itu dilakukan Mukri karena merasa guru ngaji adalah pekerjaan yang sakral dan terhormat.
Suatu saat Mukri menerima permintaan Kepala Desa (Tarzan) untuk tampil memimpin doa di ulang tahun anaknya, namun di sisi lain dia juga mendapatkan tawaran sebagai badut. Film Guru Ngaji tidak hanya mengangkat nuansa kehidupan religi saja, namun juga sarat dengan pesan mengenai keikhlasan, persahabatan, kejujuran, ketulusan, dan toleransi. Film tersebut akan ditayangkan mulai 22 Maret 2018 di layar bioskop.