Senin 19 Feb 2018 07:46 WIB

IITCF Gelar Seminar Digital Marketing untuk Travel Muslim

Bisnis umrah-haji dan wisata Muslim tidak bisa lagi hanya mengandalkan figur.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Irwan Kelana
Pakar digital marketing Alya Mirza menjadi nara sumber dalam seminar mengenai pentingnya digital marketing yang diadakan oleh IITCF di Jakarta, Ahad (18/2).
Foto: Dok IITCF
Pakar digital marketing Alya Mirza menjadi nara sumber dalam seminar mengenai pentingnya digital marketing yang diadakan oleh IITCF di Jakarta, Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) menggelarseminar digital marketing. Seminar yang menampilkan pakar digital marketing Alya Mirza dan Kepala Operasional Republika Online (ROL) Slamet Riyanto  itu diadakan di Hotel Sofyan Inn, Tebet, Jakarta, Ahad dan Ahad  (18/2  dan 19/2).

“Seminar ini bertujuan membuka wawasan para biro travel Muslim atau pelaku bisnis-umrah dan wisata Muslim tentang pentingnya memaksmimalkan digital marketing untuk memajukan bisnis mereka,” kata Chairman IITCF Priyadi Abadi kepada Republika.co.id, Ahad (18/2).

Ia menambahkan, rencana semula seminar yang mengusung tema "Optimize Digital Marketing for Travel Operators" itu hanya akan digelar selama satu hari. “Karena banyaknya peminat, maka seminar kami gelar selama dua hari, dengan peserta yang berbeda. Ini pun jumlah peserta kami batasi. Kalau tidak, seminar digital marketing ini harus digelar selama tiga hari,” tuturnya.

Menurut Priyadi,  mengembangkan bisnis terutama travel tidak bisa hanya mengandalkan sistem konvensional. Era tahun 90-an berbeda dengan saat ini yang sangat mengandalkan internet.

"Saat ini mencari apapun mudah dan cepat tinggal berselancar saja menggunakan internet. Hal ini berbeda dengan masa lampau yang harus mengkoleksi berbagai buku atau media cetak untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya," jelas dia.

Di era digital ini, Priyadi menyarankan agar travel-travel yang masih menggunakan iklan konvensional dapat beralih ke dunia digital. Mereka dapat mempromosikan iklan pariwisata dengan mudah melalui digital.

"Mungkin 10 atau 30 tahun lalu, dengan hanya memanfaatkan figur tokoh dapat menarik daya jual. Tetapi kini, travel akan kalah bersaing  jika tidak berinovasi terutama menghadapi biro perjalanan asing,"jelas dia.

Priyadi mengemukakan, memanfaatkan internet tidak hanya sekadar berbagi foto dan kegiatan saja tetapi juga memanfaatkan media sosial dan internet untuk pemasaran. Media massa terutama, Republika baik cetak maupun online, menurut dia, turut mendukung kegiatan IITCF ini dengan berbagi ilmu digital marketing.

"Seminar digital marketing ini  Insya Allah akan kami lakukan secara kontinyu, tidak dalam satu pertemuan saja di Jakarta tetapi juga di Aceh, Solo dan Bandung," tutur  Priyadi.

Seminar digital marketing ini diadakan bersamaan dengan momentum ulang tahun kedua IITCF. "IITCF aktif secara rutin menggelar seminar dan pelatihan untuk meningkatkan mutu dan wawasan para anggotanya, khususnya di bidang pariwisata Muslim," ungkap Priyadi Abadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement