Rabu 14 Feb 2018 13:00 WIB

Singa Putih Taman Safari akan Diperlihatkan Saat Imlek

Satwa ini akan menyapa para pengunjung pada Hari Raya Imlek pada Jumat (16/2)

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Hazliansyah
Lingk, satu dari lima ekor singa putih dari Kanada yang didatangkan di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, pada tiga pekan lalu. Saat ini, mereka masih dalam masa karantina dan akan diperlihatkan ke hadapan publik pada Jumat (16/2).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Lingk, satu dari lima ekor singa putih dari Kanada yang didatangkan di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, pada tiga pekan lalu. Saat ini, mereka masih dalam masa karantina dan akan diperlihatkan ke hadapan publik pada Jumat (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, memiliki penghuni baru, yaitu lima ekor singa putih (Panthera leo krugeri). Didatangkan dari Kanada, satwa ini akan menyapa para pengunjung pada Hari Raya Imlek yang jatuh pada Jumat (16/2).

Direktur TSI, Jansen Manangsang, menjelaskan, singa putih ini merupakan satwa langka asli Timbavasi, Afrika Selatan.

"Populasinya tinggal sedikit, sama seperti harimau putih yang jumlahnya tinggal ratusan," ucapnya saat memberi keterangan di TSI, Selasa (13/2).

Jansen menjelaskan, warna putih pada kulit dan rambut singa tersebut bukan hasil rekayasa genetik atau albino (pigmen melanin), melainkan asli. Pigmen mereka lebih banyak memiliki warna putih dibanding dengan cokelat.

Lima ekor singa putih ini tiba di TSI pada tiga pekan lalu. Saat ini, Jansen mengatakan, mereka masih dalam masa karantina sebelum resmi diperlihatkan di hadapan publik pada perayaan Hari Raya Imlek.

Jansen berharap, singa putih bisa berkembang dengan maksimal di TSI. Apabila berhasil, tidak menutup kemungkinan mereka akan diserahkan ke kebun binatang lain seperti di Bali dan Jawa Timur.

"Kalau memang banyak lagi, bisa saja ke kebun binatang di luar itu," tuturnya.

Saat berkunjung ke TSI, Republika.co.id diizinkan melihat salah satu ekor singa bernama Lingk. Ia tengah duduk di area karantina. Dengan bulu lebat sekitar leher, sosok Lingk mengingatkan pada tokoh Aslan dalam film fiksi Narnia.

Menurut salah seorang perawat singa putih, Dita, Lingk sudah memasuki usia empat tahun dengan bobot mencapai 200 kilogram. Sebagai asupan, mereka membutuhkan daging kangguru segar lima kilogram per hari.

Secara total, TSI kini memilili enam singa putih dengan dua di antaranya jantan.

"Semoga bisa berkembang biak dengan baik," ucap Dita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement