Rabu 14 Feb 2018 09:38 WIB

Memperlancip Muka Jadi Tren Kecantikan 2018

Tren memperlancip atau V shaping bermula dari tren dandan shading.

Rep: Noer Q Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Tren kecantikan selalu berubah setiap saat.
Foto: EPA
Tren kecantikan selalu berubah setiap saat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita selalu ingin tampil cantik sempurna di setiap kesempatan. Untuk itu mereka sering kali mengikuti tren kecantikan untuk mempercantik diri.

Dari tahun ke tahun tren kecantikan berubah-ubah. Dokter Kevin A Maharis, BmedSc, DipDerm, memprediksi tren kecantikan yang akan muncul di 2018 adalah V shaping untuk wajah.

Menurutnya, v shaping untuk wajah memang sudah terkenal dari dulu. "Tapi sekarang lebih terkenal karena seleb kalau dandan (membuat wajah menjadi V shaping). Tren make up sangat berhubungan dengan tren kecantikan," ujar dr Kevin.

Ia mengatakan lagi, tren V shaping atau membentuk wajah seperti berbentuk V merupakan turunan dari tren dandan shading. "Kalau tren riasannya itu suka shading, suka dibuat mukanya sangat kelihatan curving (lancip), nah itu akan ikut juga dari permintaan pasien," katanya lagi.

Sementara itu, tren kecantikan yang tren pada tahun lalu adalah penyuntikan bibir (lip filler) dan tarik benang kecantikan. Dokter Kevin tidak menyarankan para wanita melakukan perawatan tarik benang kecantikan. Alasannya, kulit wajah bisa menjadi keras.

"Karena dia terjadi banyak perlukaan di bawah kulit. Perlukaannya itu seperti kalau kita jatuh luka, jadi bukan kolagen sehat yang terstimulasi tapi jaringan parut. Jadi kulitnya lebih keras," ujarnya.

Sisi lain, Kevin menyarankan mempelajari perawatan yang akan dilakukan. Sebab belum tentu hasil perawatan akan sama apabila diterapkan pada masing-masing individu.

Menjadi hal penting juga, katanya, memilih dokter yang benar-benar ahli untuk melakukan perawatan yang dipilih. "Karena banyak sekali sekarang dokter-dokter yang kurang kualifikasi melakukan itu, belajar sekali, dua kali langsung mengerjakan. Itu bisa menimbulkan efek samping dan sebagainya. Nggak semua perawatan cocok, jadi harus pilih-pilih," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement