REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Raja TChaka (John Kani) meninggal, TChalla (Chadwick Boseman) sang Pangeran Wakanda naik tahta menjadi Raja. Ia memimpin sebuah negeri yang jauh dari penilaian banyak mata dunia.
Wakanda merupakan negara yang berada di Afrika, memiliki kekayaan, bukan hanya dalam hal materi. Namun, dalam segi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan lebih maju dari negara adidaya seperti Amerika Serikat.
Logam paling berharga di dunia, vibranium, tertanam di tanah Wakanda sudah sejak lama. Membuat negara tersebut memiliki keuntungan dengan memanfaatkannya untuk pelbagai bidang. Logam tersebut juga merupakan bahan baku utama pembuatan perisai ikonik milik Captain America.
Walau menjadi negara sangat maju, Wakanda bersembunyi menjaga harta berharga itu dari dunia luar, termasuk kemajuan yang dimiliki. Mereka memilih mengolahnya menjadi pelbagai kekuatan untuk memakmurkan tanah dan warga Wakanda.
Film Black Panther
Meski di dalam negeri Wakanda sebuah negara makmur dan maju. Pandangan luar masih melihat negeri yang terbelakang. Namun, tantangan bukan hanya datang dari pandangan merendahkan negara-negara lain saja. Justru TChalla mesti menghadapi salah satu musuh Avengers dari film Age of Ultron, Ulysses Kalue (Andy Serkis) yang belum tertangkap sejak masa kepemimpinan ayahnya. Apalagi penjahat itu bekerja sama dengan Erik Killmonger (Michael B. Jordan) yang menjadi ancaman terbesar bagi negara baru saja dipercayakannya setelah kepergian ayahnya yang tidak diduga.
Film produksi terbaru Marvel Studio yang rilis pertama kali di tahun 2018 ini menjadi pembuka yang sangat apik bagi film lainnya, Ant-Man and the Wasp dan Avengers: Infinity War. Marvel Cinematic Universe (MCU) memasuki 10 tahun yang manis dengan merilis film Black Panther arahan Ryan Coogler dengan mengungkap isu besar tentang masalah rasial yang sudah bergejolak sangat lama, namun, dikemas dengan suguhan menghibur.
Masalah ini pun yang banyak menarik perhatian kritikus film di dunia. Film distribusi Disney ini behasil mendapatkan penilaian baik dari situs Rottentomatoes dengan hasil 97 persen kritikus mengakui kemegahannya dari 105 ulasan. Sedangkan penonton hingga 94 persen menunggu perilisan perdana yang baru akan masuk Indonesia pada 14 Februari.