REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 42 pelaku wisata dan dua maskapai nasional memberikan diskon besar-besaran sebagai rangkaian kegiatan "Lombok-Sumbawa Great Sale" (LSGS). Kegiatan tersebut telah dibuka sejak 28 Januari dan akan berakhir pada 28 Februari 2018.
Lombok Sumbawa Great Sale Travel Fair ini diikuti 42 pelaku usaha wisata di Nusa Tengara Barat (NTB), mulai dari perhotelan (resort dan city), biro perjalanan, pusat oleh-oleh, hingga dua maskapai penerbangan, Garuda Indonesia dan Air Asia.
"Kali ini, para pelaku usaha wisata ini menyediakan diskon besar-besaran untuk produk-produknya," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB HL Moh Faozal, Ahad.
Menurut Faozal, keikutsertaan para pelaku usaha wisata dan kegiatan "LSGS Travel Fair" tidak lain agar masyarakat NTB juga ikut merasakan dampak dari program LSGS yang banyak menyediakan diskon atau potongan harga produk-produk wisata.
"Harapan kami tidak hanya wisatawan luar daerah atau mancanegara yang bisa menikmati diskon besar-besaran seperti harga kamar, paket wisata, kuliner, kerajinan khas NTB dan lainnya. Potongan harganya sampai 60 persen. Tetapi masyarakat NTB juga bisa memanfaatkan momen yang hanya berlangsung selama sebulan ini," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Rosyiadi Sayuti menegaskan popularitas pariwisata NTB telah mendunia. Hendaknya terus gencar dipromosikan, baik di dalam daerah, luar daerah, hingga keluar negeri sekalipun.
Produk-produk besar dunia meskipun sudah sangat terkenal masih tetap beriklan di media, baik cetak maupun elektronik. Karena mereka sadar, begitu produknya tidak lagi diiklankan, maka produk lain yang sejenis akan menyalipnya.
"Demikian pula pariwisata NTB, meskipun saat ini sudah populer, tetap harus dipromosikan dengan gencar," kata Rosiadi.
Promosi pariwisata NTB tidak hanya dilakukan oleh pihak terkait pariwisata, melainkan juga harus melibatkan banyak pihak, seperti IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) NTB yang anggotanya sangat banyak.
Mereka perlu dilibatkan. Apalagi mobilitas para anggota IWAPI NTB sangat tinggi, hampir seluruh Indonesia, bahkan keluar negeri. Kalau di setiap acara mereka bicara soal pariwisata NTB, maka akan memberikan dampak yang cukup besar.
"Jika IWAPI dan Dispar NTB mau MoU (kerja sama) promosi wisata, nanti saya, Sekda yang akan fasilitasi," katanya.
Dia sangat mengapresiasi "LSGS Travel Fair". Bahkan menyarankan untuk kegiatan LSGS tidak hanya berlangsung selama sebulan (28 Januari-28 Februari), tetapi diperpanjang hingga Maret 2018.
"Saran saya, pelaksanaan 'Lombok Sumbawa Great Sale' diperpanjang sampai Maret. Ini supaya produk-produk murah yang dijual para pelaku usaha wisata dapat semakin banyak dinikmati para wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara, termasuk masyarakat NTB sendiri tentunya," kata mantan Kepala Bappeda NTB itu.