REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kota Ternate, Maluku Utara, semakin diminati kapal pesiar sebagai titik persinggahan dalam pelayaran mengelilingi dunia. Kapal pesiar Artania asal Inggris yang membawa 900 lebih wisatawan dari berbagai negara dan 500 kru tiba di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate pada Jumat (9/2).
Penumpang kapal pesiar disambut Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba dan Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman dengan menampilkan sejumlah tarian tradisional setempat. "Kapal pesiar seperti Artania tertarik menjadikan Ternate sebagai titik persinggahan dalam pelayarannya menjadi bukti bahwa Ternate merupakan tujuan wisata yang menarik," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ternate Samin Marsaoly di Ternate, Sabtu.
Suasana situs kawasan Batu Angus di Ternate, Maluku Utara, Senin (7/3).
Menurut dia, sebelumnya sudah banyak pula kapal pesiar yang menyinggahi Ternate. Bahkan ada beberapa kapal pesiar yang sudah menjadikan Ternate sebagai titik persinggahan tetap dalam pelayarannya ke Asia. "Ini juga akan menjadi media promosi gratis pariwisata Ternat," ujar Samin.
Selain itu, singgahnya kapal pesiar akan memberi kontribusi terhadap pendapatan para pelaku usaha yang terkait dengan kepariwisataan, misalnya penjual cindera mata, seperti kerajinan besi putih dan olahan rempah serta para pemandu wisata.
Pemkot Ternate telah melakukan penataan objek wisata, seperti Benteng Oranje dan objek wisata Danau Tolire, untuk memanjakan turis. Kegiatan wisata, seperti Festival Legu Gham setiap Bulan April, juga masuk dalam kalender kegiatan pariwisata nasional.
Wisatawan kapal pesiar Artania berada di Ternate selama dua hari. Mereka dijadwalkan mengunjungi berbagai objek wisata di daerah ini, seperti benteng peninggalan kolonial, Kedaton Kesultanan Ternate, Danau Tolire, batu angus, dan sejumlah pusat industri kerajinan.
Suasana Danau Tolire Kecil di Ternate, Maluku Utara (7/3).