REPUBLIKA.CO.ID, Kotak obat atau lemari penyimpanan kecil di kamar mandi biasanya menjadi 'sarang' bertumpuknya benda-benda yang sebenarnya sudah tidak diperlukan. Padahal, lemari kecil di kamar mandi ini perlu diperhatikan sesering mungkin agar kebersihan kamar mandi tetap terjaga dengan baik.
Seperti dilansir Science Alert, ada 11 benda yang biasa 'bersarang' di kamar mandi dan sebaiknya dibuang. Berikut ini adalah kesebelas benda tersebut menurut para ahli.
Produk Perawatan Jerawat
Produk perawatan jerawat yang mengandung benzoil peroksida dan asam salisilat tidak boleh dibiarkan terlalu lama setelah dibuka dan digunakan. Produk perawatan jerawat dengan kandungan benzoil peroksida dan asam salisilat harus segera dibuang setelah empat atau enam bulan. Alasannya, kedua kandungan ini bisa mengalami kerusakan dengan cepat.
Baca juga: Benda yang Perlu Disingkirkan dari Kamar Mandi (1)
Disinfektan
Disinfektan seperti penggosok dengan alkohol dan hidrogen peroksida biasanya menjadi kurang efektif seiring dengan berjalannya waktu. Disinfektan-disinfektan ini sebaiknya dibuang setelah melewati masa kedaluwarsa. Orang-orang yang tak terlalu sering menggunakan disinfektan sebaiknya membeli disinfektan dalam botol berukuran kecil saja.
Tempat Lensa Kontak
Tak hanya lensa kontak, tempat penyimpanan lensa kontak juga perlu diganti secara berkala. American Academy of Ophthalmology menyarankan agar tempat penyimpanan lensa kontak diganti setidaknya setiap tiga bulan. Tempat lensa kontak berpotensi menjadi sarang bakteri karena sering bersentuhan dengan jari.
Cairan Lensa Kontak
Cairan yang digunakan untuk lensa kontak juga perlu segera dibuang jika sudah mencapai masa kedaluwarsa. Pengguna tidak perlu enggan untuk membuang cairan lensa kontak yang sudah kedaluwarsa meski botolnya masih terisi cukup penuh. Cairan lensa kontak yang sudah kedaluwarsa dapat mengalami kontaminasi dan berpotensi menyebabkan infeksi hingga kehilangan penglihatan jika masih digunakan.
Petroleum Jelly
Produk petroleum jelly juga dapat menjadi sarang bakteri karena kerap bersentuhan dengan jari. Di sisi lain, produk petroleum jelly biasanya hadir dalam kemasan besar namun jarang digunakan. Agar tidak terbuang percuma, pengguna sebaiknya membeli petroleum jelly dengan wadah yang lebih kecil.
Tampon
Masa penyimpanan tampon menurut ahli ginekologi adalah lima tahun. Lebih dari itu, tampon bisa ditumbuhi dengan jamur, terlebih jika tampon disimpan pada tempat yang lembap seperti kamar mandi.
Selain membuang tampon lama, pengguna juga harus memperhatikan kemasan pada tampon baru. Tampon dengan kemasan yang rusak juga perlu diwaspadai karena berisiko sudah mengalami kontaminasi. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari risiko toxic shock syndrome, penyakit fatal yang kadang dihubungkan dengan penggunaan tampon.