Selasa 06 Feb 2018 22:46 WIB

Makam Teuku Umar Jadi Wisata Religi Andalan Aceh Barat

Sejumlah iven digelar sebagai peringatan haul atau syahidnya Teuku Umar ke-119.

Warga berada di kawasan wisata pantai dengan berlatar tulisan Meulaboh di Desa Pasar Aceh, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (30/10).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warga berada di kawasan wisata pantai dengan berlatar tulisan Meulaboh di Desa Pasar Aceh, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Senin (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Destinasi wisata relegi masih menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Karena, cukup banyak peninggalan sejarah bernilai relegius yang dapat dilihat oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.

Kepala Bidang Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Aceh Barat, Yanimar di Meulaboh, Selasa mengatakan, setiap tahun jumlah kunjungan wisatawan meningkat. Mayoritas pelancong memilih berwisata ke destinasi bernilai relegius yang menyimpan sejarah.

"Objek wisata relegi adalah destinasi yang paling banyak dikunjungi yaitu makam Teuku Umar, apalagi kawasan itu memang telah ditetapkan sebagai objek wisata relegi di Provinsi Aceh dan masuk dalam salah satu cagar budaya," katanya usai pembukaan lomba baca puisi perjuangan di Gedung PKK Aceh Barat.

Aceh Barat memiliki beberapa objek wisata relegius yang dapat dikunjungi wisatawan. Selain makam Teuku Umar, juga ada Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh yang masuk dalam 100 masjid terindah di Indonesia karena gaya arsitekturnya perpaduan Timur Tengah, Asia dan Aceh.

Kemudian juga menyimpan quran kuno berusia lebih 700 tahun di Panton Reu, Masjid Tua Gunong Kleng, di Kecamatan Meureubo. Serta sejumlah makam para pejuang Aceh yang hingga kini masih dirawat sehingga menjadi situs sejarah yang layak dikunjungi.

Yanimar menyampaikan, momentum peringatan haul atau syahidnya pahlawan nasional Teuku Umar ke-119 pada tahun 2018 ini, pihaknya juga menyelenggarakan bermacam ivent perlombaan, pameran foto, kegiatan-kegiatan relegius sampai 11 Februari 2018.

"Saya pikir perpaduan sejarah dengan kegiatan relegius yang kita laksanakan setiap tahun bisa menjadi salah satu potensi kita bisa mempromosikan daerah. Kita ingin memperkenalkan kepada dunia bahwa di Aceh Barat ada ivent tahunan ini," sebutnya.

Adapun rangkaian kegiatan yang telah disusun panitia peringatan haul Teuku Umar ke-119 tahun 2018, seperti perlombaan baca puisi perjuangan, malam renungan Syahidnya Teuku Umar, napak tilas, doa dan zikir bersama, ziarah makam memakai pakaian adat.

Biasanya setiap tahun juga diselenggarakan pementasan drama kolosal dan kenduri rakyat di Makam Teuku Umar di Mugo Rayek, Kecamatan Panton Reu, ivent tahunan dengan kegiatan keagamaan tersebut mengundang ribuan wisatawan berkunjung.

Yanimar menyampaikan, terhadap fasilitas dan cagar budaya yang dimiliki daerah setempat selama ini selalu dirawat dengan suntikan dana APBD hingga APBA, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam pelestarian situs sejarah dan budaya lokal.

"Data kunjungannya saya tidak ingat, tapi yang pastinya setiap tahun meningkat. Banyak wisatawan berkunjung terutama pada ivent tahunan seperti saat ini, mereka ingin melihat bagaimana Teuku Umar itu melalui pengenalan sejarah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement