Sabtu 03 Feb 2018 13:35 WIB

Jangan Ucapkan 9 Kalimat Ini kepada yang Tersayang (2)

Pilih kata-kata yang tepat untuk berkomunikasi dengan orang-orang tersayang.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Menantu versus mertua/ilustrasi
Foto: worldtranslation.org
Menantu versus mertua/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kesalahan berkomunikasi sering terjadi dalam berbagai hubungan, apakah itu hubungan suami istri, pasangan kekasih, ayah anak, ibu anak, atau menantu mertua.

ROLers, hindari mengucapkan sembilan frase kalimat berikut kepada orang-orang yang Anda sayang, dilansir dari Reader's Digest, Sabtu (3/2).

Jangan Ucapkan 9 Kalimat Ini kepada yang Tersayang (1)

"Putra/ putri ibu lebih suka yang ini (seperti ini)"

Banyak wanita yang sudah menikah mengakui hubungannya dengan ibu mertua kurang harmonis. Itulah mengapa Anda harus mempertimbangkan ucapan Anda ketika berkomunikasi dengan ibu atau ayah mertua.

"Memberi tahu seorang ibu misalnya bahwa anaknya lebih menyukai ayam buatan istrinya bagaimana pun bak menyiram air panas. Ibu dan anak memiliki ikatan sangat kuat. Kata-kata itu seolah membuktikan hubungan Anda dengan suami Anda lebih baik, ketimbang hubungan suami Anda dengan ibunya. Ini akan menyakiti perasaan si ibu dan menuai kebencian antara menantu dan mertua," kata penulis blog Mamma Italia, Francesca Di Meglio.

"Kamu tak pernah mau tahu bagaimana kabarku." (untuk pasangan)

Cobalah untuk tidak berbicara secara absolut. Kalimat, seperti "Kamu selalu terlambat," atau "Kamu tak pernah bilang saya cantik" itu sangat menyakitkan hati pasangan. Pakar hubungan, Andrea Syrtash mengatakan ungkapan itu membuat pasangan Anda berpikir dia tak pernah serius dengan Anda, dan Anda menganggapnya berubah.

photo
Pasangan suami istri

 "Aku tak memercayaimu." (untuk pasangan)

Kepercayaan adalah kunci dari hubungan sehat. Jika Anda berpikir kekasih Anda berbohong, jangan katakan padanya Anda tak memercayainya. Psikolog, Antonia Hall mengatakan ini bisa menjadi bumerang untuk Anda.

"Kumpulkan semua fakta terlebih dahulu, Anda akan berada dalam posisi lebih kuat untuk memahami perilakunya dan bereaksi dengan tepat," katanya.

"Apa aku seperti pembantu di matamu?" (untuk suami)

Ini adalah kalimat beracun yang diucapkan istri kepada suaminya. Kalimat ini terlalu kasar dan tidak dapat diperbaiki begitu saja.

Ketimbang mengatakan frasa di atas kepada suami Anda, lebih baik membuat kiasan, seperti "Piring tak mungkin bersih sendiri, rumput halaman tak mungkin rapi sendiri." Kalimat ini jauh lebih komunikatif dan mengisyaratkan pada suami bahwa Anda kelelahan, atau frustasi.

"Suami/ istri Si A luar biasa."

Sikap suami yang terus membandingkan istrinya dengan istri orang lain, atau sebaliknya adalah kesalahan fatal. Anda tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada rumah tangga orang lain. Di balik pintu rumah mereka, mungkin ada pernikahan tidak sehat dan tidak bahagia. Ingat, rumah tetangga selalu tampak lebih hijau.

"Berhentilah terpaku pada rumah tangga orang lain, dan gunakan energi Anda untuk memperbaiki rumah tangga sendiri," kata pakar hubungan, Laurel House.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement