Sabtu 03 Feb 2018 10:27 WIB

Supaya Baju Kesayangan Berumur Panjang (1)

Para ahli kain dan fashion terkemuka memberikan tips mudah.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agung Sasongko
lemari pakaian
Foto: rumahidealis.com
lemari pakaian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ROLers, jika Anda memiliki baju atau pakaian kesayangan, Anda harus mengenakan, mencuci, dan menyimpannya dengan bertanggung jawa sehingga bisa bertahan dalam waktu lama. Para ahli kain dan fashion terkemuka memberikan tips mudah untuk membuat pakaian berumur panjang, dilansir dari Reader's Digest, Sabtu (3/2).

1. Mantel dan baju musim dingin

Perawatan mantel dan baju musim dingin sangat penting untuk mempertahankan kualitas kehangatannya beberapa tahun. Presiden Free Country, merek pakaian luar negeri populer, Jody Schwartz mengatakan mantel dan baju musim dingin sebaiknya dicuci sendiri.

"Jangan lupa mengosongkan kantongnya dan memasang semua ritsleting," kata Schwartz.

Mantel dan baju musim dingin bisa masuk pengering pakaian, tapi pastikan mengikuti petunjuk yang tertulis di label pakaian. Segala jenis trim bulu harus dilepas sebelum dikeringkan, sehingga tidak rontok atau kusut.

Ketika masuk musim panas, dan Anda ingin menyimpan mantel dingin untuk satu atau dua musim, bersihkan dasar pakaian, kaitkan seluruh kancing dan ritsleting untuk mempertahankan bentuk mantelnya. Simpan di tempat kering dan gelap dengan kamper untuk mencegah ngengat.

2. Pakaian 100 persen katun

Anda bisa mencuci, mengeringkan, dan menyeterika pakaian berdasar katun, seperti tee, celana dalam, dan kaos kaki, tapi pastikan Anda tidak mencampurnya dengan pakaian yang terbuat dari serat sintetis di mesin pengering.

Serat dengan bahan 100 persen kapas alami mudah keropos, sehingga tidak bisa dicampur dengan serat sintetis. Serat sintetis lebih mirip plastik, mudah rontok, dan terdegradasi dalam suhu panas.

"Biasanya untuk bahan dasar 100 persen katun atau kapas, sebaiknya dicuci dengan air hangat," kata Wakil Presidenn Delta Galil, produsen merek leisurewear populer, Michael Lubin.

Deterjen di binatu atau pisat laundry biasanya tidak untuk bahan dasar 100 persen katun. Bahan full katun juga tak perlu menggunakan pelembut pakaian. Pakaian tipe ini sebaiknya disimpan di rak atau di laci, ketimbang digantung.

3. Pakaian bayi dan anak

Anda harus melipat semua pakaian kecil, bukan menggantungnya. Kebanyakan pakaian anak terbuat dari bahan lunak, seperti kapas, bulu domba, dan campuran yang tidak cocok untuk gantungan baju. Anda hanya akan membuat tonjolan di bahu dan terlihat jelek saat dipakai si kecil.

Noda pada pakaian bayi sebaiknya dihilangkan sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci. Manajer Dreft, merek pakaian bayi, Michael Frey merekomendasikan pakaian bayi tertentu yang berbahan organik menggunakan deterjen khusus. Ini juga mengantisipasi bahan kimia yang menempel dan bersentuhan dengan kulit bayi.

4. Pakaian dalam

Wakil Presiden Yandy, peritel pakaian populer, Pilar Quintana Williams mengatakan pakaian dalam sebaiknya tidak dicuci di mesin cuci. Pakaian dalam seharusnya dicuci tangan karena memerlukan pembersihan yang halus.

"Ada bra yang terbuat dari sutra, ada bra berenda, dan detail halus lainnya. Jangan pula memasukkan pakaian dalam ke pengering karena akan menganggu strukturnya," kata Quintana Williams.

Setelah dicuci, pastikan Anda menyimpan bra dan celana dalam di laci khusus. Jangan pula menggantungnya karena dapat mengubah ukuran atau melonggarkannya ketika Anda pakai.

5. Sweater

Secara umum, sweater tidak perlu sering dibersihkan. Michelle A Lee dari The Woolmark Company mengatakan pakaian wol tak perlu dicuci sesering pakaian nonwol.

Jika ingin menyeterikanya, jangan lupa atur setrikaan ke setelan wol, bisa juga menggunakan setrika uap. Jangan menggunakan tambahan kanji atau kondisioner untuk mencuci sweater. Sweater sebaiknya disimpan di tempat sejuk, tidak digantung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement