Sabtu 03 Feb 2018 10:02 WIB

Fakta IKEA yang Jarang Diketahui

Katalog dan produknya sudah menyebar di 46 negara di berbagai belahan dunia.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agung Sasongko
Sofabed
Foto: homedosh.com
Sofabed

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IKEA adalah peritel perabot rumah tangga dari Swedia yang sangat populer hari ini. Katalog dan produknya sudah menyebar di 46 negara di berbagai belahan dunia.

Seberapa banyak Anda mengenal perusahaan raksasa furnitur dari Eropa Utara ini? Berikut beberapa fakta tentang IKEA yang jarang diketahui, dilansir dari Reader's Digest, Sabtu (3/2).

1. Asal nama IKEA

Ingvar Kamprad mendirikan IKEA di Swedia pada 1943. Dia kala itu menjual pulpen, perhiasan, aksesoris, dan benda-benda berukuran kecil. IKEA merupakan akronim dari nama Kamprad, sementara E dan A berasal dari peternakan tempat dia dibesarkan. Nama peternakannya adalah Elmtaryd, sementara lokasinya di Agunnaryd.

Kamprad awalnya membuat katalog barang-barangnya dengan nomor kode. Sayangnya, pengusaha yang pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes 2005 ini ternyata disleksia.

Inilah yang membuat katalog-katalog IKEA disusun dari nama tempat atau nama orang di Swedia. Ini berarti Anda bisa saja sedang duduk di atas produk yang namanya diambil dari koran komunis (Friheten), makan seorang Raja Nordik (Kivik), atau kata yang berarti hebat (Ypperlig).

2. Abaikan mitos internet tentang nama produk IKEA

Banyak sumber online, dari HuffPo sampai Gizmodo menyebutkan bahwa nama-nama produk IKEA disusun berdasarkan tema tertentu. Misalnya, semua karpet diberi nama kota, dan semua rak buku dinamai nama anak laki-laki. IKEA sendiri tidak pernah mengungkapkan hal itu dalam proses penamaan.

3. Tata letak toko dan pembelian impulsif

Perwakilan IKEA menyangkal bahwa tokonya yang luas sengaja dirancang untuk menghabiskan waktu pembeli. Profesor Arsitektur di University College of London, Alan Penn melakukan studi akademis tentang peritel furnitur ini. Dia menemukan tata letak toko IKEA membuat pembeli secara tidak sadar cenderung melakukan pembelian impulsif. Sebanyak 60 persen barang-barang yang dibeli pembeli di IKEA tidak masuk dalam daftar belanja si pembeli.

4. Strategi pemasaran lewat bakso

IKEA membuka toko ritel pertamanya pada 1958 dan menambahkan sebuah kafetaria yang menjual bakso Swedia. Perwakilan toko mengatakan mereka menganggap bakso tersebut sebagai penjual sofa terbaik.

"Pembeli yang lapar bukanlah pembeli yang bahagia," katanya.

IKEA sekarang menghabiskan 1,8 miliar dolar AS atau Rp 24 triliun untuk membiayai kafetaria di toko-tokonya.

5. Rak buku 'Billy' mencapai titik jenuh

Rak buku 'Billy' pertama kali dirancang 1978. Rak buku ini sudah menghiasi 60 juta rumah di dunia. IKEA memproduksi tiga juta unit setiap tahunnya. Harganya 30 dolar AS di Amerika Serikat. Penjualan lemari buku unik ini sekarang sudah mencapai titik jenuh, menurut Bloomberg. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement