Jumat 02 Feb 2018 13:01 WIB

Mengapa Anak Selalu Cari Ibu Ketika Sedih?

Anak yang berada dalam pelukan ibu akan dibanjiri hormon kebahagiaan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Anak menangis
Foto: flickr
Anak menangis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat seorang anak stres, kesepian, galau, ada satu metode penyembuhan ajaib. Anda hanya perlu lima menit untuk mengujinya, dan mungkin bisa mencobanya sekarang juga. Apa itu? Temui atau telepon ibu.

Dalam ilmu hubungan sosial, kasih seorang ibu memiliki kekuatan magis. Ilmuwan sejak dari dulu mengetahui, misalnya, anak yang berada dalam pelukan ibu akan dibanjiri hormon oksitoksin alias hormon kebahagiaan. Ini membuat ikatan ibu dan anak semakin kuat, menghilangkan stres, dan membangun kepercayaan diri.

Kekuatan cinta ibu bisa lebih hebat dari itu. Penelitian terbaru menyebutkan kontak fisik dengan ibu memberikan manfaat hormonal, bahkan ketika Anda terpaut jarak tiga ribu mil darinya.

Dilansir dari Reader's Digest, Jumat (2/2), studi di University of Wisconsin-Madison's Child Emotion Lab mengatakan saat mendengar suara ibu melalui telepon, stres anak bisa berkurang. Suara ibu sama halnya dengan pelukannya.

Ilmuwan meneliti 61 anak perempuan berusia tujuh sampai 12 tahun. Mereka diminta memecahkan soal matematik cukup rumit untuk usianya. Setelah cukup letih, 21 anak diminta bertemu ibu mereka dan berpelukan. Sebanyak 20 anak lainnya diminta berbicara dengan ibunya melalui sambungan telepon selama 15 menit. Sisanya, 20 anak diminta menonton video kebersamaan mereka dengan ibu.

Ilmuwan kemudian menganalisis sampel darah masing-masing anak untuk mengukur kadar oksitoksin dan hormon stres (kortisol) di dalam tubuhnya. Tim peneliti menemukan beberapa hasil mengejutkan.

Tingkat pengurangan stres ketiga kelompok anak ini hampir sama. Penulis utama penelitian, Leslie Seltzer mengatakan anak-anak yang berinteraksi dengan ibunya, langsung atau tidak langsung menunjukkan respons hormonal sama.

Jika ibu sudah tiada atau tak mungkin dihubungi, apakah ayah adalah pilihan terbaik berikutnya?

Jawabannya mungkin tidak. Sebuah makalah dari Jurnal Personal and Social Psychology mengatakan berbicara dengan seorang ibu atau wanita dapat mengurangi rasa kesepian dan memperbaiki suasana hati lebih dari sekadar berbicara dengan pria, tidak peduli apapun gender Anda.

Peneliti memantau 96 mahasiswa, kemudian mencatat dan menilai setiap interaksi sosial mereka. Baik pria maupun wanita merasa sepinya berkurang setelah berbicara dengan wanita.

Kebanyakan wanita secara alami terampil mendengarkan dan menanggapi emosional lawan bicara. Menurut Kira Asatryan di Psychology Today, otak wanita mengombinasikan keterampilan dan rasa sosial yang baik untuk kehidupan orang lain.

"Saat kesepian, bicaralah dengan teman wanita dan Anda mungkin mendapat respons lebih tulus dibanding pria," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement