REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda berada di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa, Anda pasti akan berada di bawah pengawasan 24 jam. Keberadaan kamera pengawas atau CCTV di negara-negara besar menjadi sebuah keharusan.
Fakta mengejutkan ternyata negara dengan CCTV terbanyak di dunia bukan Amerika Serikat, melainkan Cina. Negari Tirai Bambu ini telah membangun sistem CCTV terbesar di dunia, mencapai 170 juta kamera pengawas dengan teknologi kecerdasan buatan dan fitur pengenal wajah dari segala arah.
Begitu wajah Anda terekam, data nama, usia, jenis kelamin, bahkan etnis Anda akan diketahui. Kecanggihan teknologi ini tidak berhenti sampai di situ saja. Sistem surveilans dalam CCTV di Cina bahkan bisa mengetahui hubungan keluarga Anda dan siapa saja anggota keluarga Anda.
Sebuah pabrik di Hangzhou, Cina telah menjual hampir satu juta unit kamera pengenal wajah yang bisa mencocokkan seluruh wajah warga dengan kartu identitas mereka. Kamera tersebut juga bisa menelusuri gerak-gerik seseorang selama sepekan terakhir.
Dilansir dari Reader's Digest, Jumat (2/2), seorang wartawan BBC secara sukarela menjadi obyek percobaan untuk mengamati seberapa akurat dan efisien teknologi surveilans CCTV Cina ini. Fotonya ditambahkan ke database penduduk Cina di Guiyang dan ditandai sebagai tersangka, sehingga terus berada dalam pengawasan.
Kamera CCTV hanya membutuhkan waktu tujuh menit untuk mengidentifikasi citra wajahnya dan memperingatkan pihak berwenang di Cina terkait keberadaannya. Pejabat Cina berharap jaringan CCTV terluas di dunia ini bisa membantu mencegah dan memprediksi kejahatan di masa depan. Dalam tiga tahun, 400 juta kamera CCTV ditambahkan dan dipasang di seluruh Cina.
Cina bukan satu-satunya negara yang mengawasi warga negaranya. Sebanyak 30 juta kamera pengintai dipasang di seluruh wilayah Amerika saat ini, berdasarkan laporan mcclatchydc.com. Sekitar enam juta CCTV dipasang di Inggris pada 2013, berdasarkan studi British Security Industry Association. "Saya yakin jumlahnya sekarang lebih banyak dari sebelumnya," kata Komisaris CCTV Inggris, Tony Porter.
Ikuti Whatsapp Channel Republika