Jumat 02 Feb 2018 08:47 WIB

NTB Kian Beken Dengan Pesona Wisata Halal

Branding wisata halal membuat NTB cocok menggelar kegiatan Islami.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Lanskap Islamic Center NTB dengan menara 99 Asma'ul Husna atau minaret masjid setinggi 99 meter berdiri megah di kota Mataram, NTB, Senin (13/6).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Lanskap Islamic Center NTB dengan menara 99 Asma'ul Husna atau minaret masjid setinggi 99 meter berdiri megah di kota Mataram, NTB, Senin (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Branding Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai destinasi wisata halal kian menguat. Apresiasi juga diberikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin terhadap pencapaian apik NTB dalam melakukan terobosan dengan segmentasi wisata halal.

Menurut Rais Aam Nahdlatul Ulama tersebut, nama NTB, khususnya Pulau Lombok sudah menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan di seluruh dunia. Keberhasilan NTB dalam mengembangkan wisata halal, lanjut KH Maruf, membuat nama NTB dikenal dunia internasional.

"NTB itu menjadi destinasi wisata halal dunia. Sekarang ini NTB sudah punya nama besar," ujar KH Maruf Amin usai menghadiri pembukaan Munas ke-8 Forum Zakat di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Kamis (1/2).

photo
Warga asik ber-swafoto menyambut pembukaan Pesona Khazanah Ramadhan di Islamic Center NTB, Kamis (25/5).

KH Maruf menilai, dengan branding wisata halal, NTB menjadi lokasi yang tepat bagi sejumlah pertemuan, konferensi, atau kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan dunia Islam. Sejumlah agenda besar seperti Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN), Munas Nahdlatul Ulama, Munas Forum Zakat, hingga Konferensi Alumni Al Azhar telah dilangsungkan di Pulau Seribu Masjid ini.

Pada Mei mendatang, lanjut KH Maruf, MUI akan menggelar Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI di Lombok dan dihadiri 700 hingga 1.000 orang dari seluruh Indonesia.

"Lombok layak jadi tempat pertemuan para ulama dan kegiatan Islam," kata KH Maruf.

Advertisement
Berita Lainnya