Senin 29 Jan 2018 14:55 WIB

Danau Kelimutu Ditutup Sementara

Hujan lebat dan angin kencang masih terjang objek wisata danau Kelimutu.

Danau Kelimutu. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Danau Kelimutu. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,  KUPANG -- Balai Taman Nasional Kelimutu menutup sementara kawasan pariwisata unggulan Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT. Langkah itu menyusul cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melanda kawasan setempat dalam beberapa hari terakhir.

"Penutupan sudah kami umumkan secara resmi melalui surat edaran yang kami keluarkan hari ini Senin," kata Kepala Seksi Wilayah 1 Moni Taman Nasional Kelimutu Benediktus Rio, Senin (29/1).

Ia mengatakan, angin kencang disertai hujan lebat mengakibatkan sejumlah pohon tumbang pada beberapa titik yang mengganggu aktivitas pariwisata. Beberapa toilet serta shelter juga rusak. "Untuk itu pihak Balai TNK (Taman Nasional Kelimutu) mengambil langkah buka tutup dan saat ini sementara kami tutup," katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini kawasan wisata tersebut terpantau masih diterjang angin kencang dengan kabut disertai hujan, "Kemungkinan danau tidak bisa dilihat karena kabut tebal," katanya.

Terkait penutupan sementara itu, Rio mengatakan, pihaknya meminta maaf atas langkah yang diambil. "Kami akan memberikan informasi secepatnya apabila kondisi membaik," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus secara terpisah, mengimbau masyarakat di wilayah Pulau Flores dan sekitarnya tetap waspada menghadapi angin kencang. "Rata-rata semua wilayah Pulau Flores terkena dampak cuaca ekstrem berupa angin kencang sekitar empat hari berturut-turut ini, kami minta agar masyarakat tetap waspada agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya di Kupang.

Kondisi angin kencang, katanya, telah menimbulkan sejumlah kerusakan tanaman perkebunan, pohon-pohon yang tumbang hingga rusaknya rumah-rumah warga dan fasilitas, seperti tiang dan baliho. Tini menjelaskan, petugas BPBD di daerah sedang mendata dampak kerusakan yang memerlukan bantuan dari daerah maupun pusat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement